Anggota DPR Ini Ungkap Sendiri Fakta Soal PT Freeport di Papua
PAPUA – Anggota Komisi VII DPR RI Lomhat Sinaga merasa bersyukur karena berkesempatan membuktikan berita bohong langsung ke sumbernya terkait PT Freeport Indonesia tidak menampung putra daerah bekerja di perusahaan tersebut. Lamhot langsung menemui putra Papua yang saat ini menjabat sebagai manajer di PT Freeport Indonesia.
“Saya ingin katakan ke kita semua bahwa informasi yang beredar di masyarakat atau di publik, tidak diakomodir di Freeport, itu informasi yang salah. Pada hari ini selama kujungan kami sebagai anggota DPR dari Komisi VII, kami melihat secara langsung bahwa begitu banyak anak papua yang menempati posisi-posisi strategis di dini. Belum lagi soal dana CSR yang triliunan rupiah,” kata Lamhot pada Lintas Parlemen usai mengunjungi lokasi Freeport di, Papua, Ahad (26/9/2021) kemarin.
Lamhot meminta seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan berita yang benar terkait Freeport, Papua. Mengingat, informasi hoax tersebut sangat menyesatkan.
“Mulai level direksi sampai level manager sampai pada level berikutnya. Itu yang kami lihat selama kunjungan kami ke Freeport DPR Komisi VII. Masih banyak banyak informasi yang kami peroleh seperti isu lingkungan. Bahkan termasuk tanah jarang. Informasi tersebut informasi yang sangat keliru. Siapapun yang berkesempatan ke sini bisa melihat langsung bahwa di sini anugrah sangat terbesar di kelola oleh PT Freeport Indonesia,” ujar Lamhot.
Sementera itu, putra Papua yang saat ini menjabat Manajer Produksi PT Freeport Indonesia Decky Jolemal mengatakan, saat ini Freeport sangat mengakomodir ke putra daerah. Ia mencontohkan dirinya diangkat sebagai Manajer Produksi di PT Freeport Indonesia.
“Itu tidak benar (Freeport) memberi ruang bagi putra daerah. Sekarang itu, perusahaan sudah memperhatikan dan sudah memproritaskan anak papua, melalui banyak program. Terus melalui perwakilan perusahaan kami, anak-anak putra daerah itu terbuka di perusahaan ini. Di level direktur itu sudah ada. Di resberg ini saya sebagai manajer produksi,” terang Decky Jolemal.
“Nama saya Deki Sulemal. Saya berasal dari sebelah gunung, asal dari kabupaten puncak, saya mulai bergabung sejak 1992, saya tamat sma 1990. Kembali oleh orangtua dan bergabung di sini. Waktu itu sangat kurang anak papua di sini tapi sekarang sudah bangak. Saya ikut program pelatihan,” ungkap Decky Jolemal.
Untuk diketahui, PT Freeport Indonesia telah menyiapkan pekerja Indonesia dari Papua untuk memiliki keahlian di bidang tambang bawah tanah. Dan, untuk kali pertama putra Papua ada di jajaran direksi Freeport, yakni Claus Wamafma sebagai direktur.
Saat ini pegawai PT Freeport sebanyak 7.096 orang. Ada 2.890 orang atau 40,7 persen dari putra Papua. Selebihnya 57,2 persen dari non Papua, serra sisanya ekspatriat. (HMS)