Anies Minta Relawan Anies-Sandi Urus Jenazah
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan turut prihatin dengan makin maraknya berita adanya jenazah tak diurus oleh warga. Karena itu, Anies meminta seluruh Relawan Anies-Sandi bekerja sama dengan ulama dan tokoh masyarakat membantu warga yang memerlukan bantuan pengurusan jenazah siapapun yang meninggal.
Anies menyampaikan hal itu, menyusul isu penolakan shalat jenazah terhadap salah satu warga di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, lantaran dianggap memiliki perbedaan pilihan politik di Pilkada DKI Jakarta putaran pertama 15 Februari 2017 lalu.
“Pada seluruh relawan Anies-Sandi, saya minta agar bersama warga, ulama, dan tokoh masyarakat untuk turun tangan dan terlibat langsung membantu apabila ada yang mengalami kesulitan dalam pengurusan jenazah bagi warga yang memerlukan bantuan,” ujar Anies usai menghadiri Zikir dan Shalawat untuk Negeri di Masjid Agung At Tin, Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (11/3/2017) semalam.
Selain itu, Anies berharap bahwa spanduk bernada penolakan shalat jenazah terhadap warga lantaran perbeda pandangan politik di Pilkada untuk segera diturunkan. Ia mengusulkan pada warga untuk menunaikan sholat jenazah sebagai hukum kifayah.
“Kami juga telah menyerukan kepada warga untuk tetap menunaikan ketentuan hukum Islam dan setiap kewajiban terhadap mengurus jenazah, dan termasuk menurunkan spanduk ancaman sholat jenazah itu,” jelas Anies.
Anies menilai, setiap bentuk ancaman pasti akan diikuti dengan reaksi ancaman pula. Anies pun menghimbau kepada semua pihak untuk menghentikan penyebaran pesan-pesan negatif bernada mengancam.
Ia pun menjelaskan, partai politik pengusung dan relawan Anies-Sandi tidak pernah membuat spanduk-spanduk ancaman dan tidak pernah menganjurkan hal-hal yang tidak baik bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
Mantan rektor Paramadina ini kembali menganjurkan, setelah Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, masih ada kehidupan yang harus dijalani dengan tetangga dan kawan apalagi dengan keluarga. Sehingga hidup dalam demokrasi harus dijaga dengan etika politik.
“Nanti usai Pilkada kita masih ada hubungan persahabatan, pertemanan, pertetanggaan, dan kerjasama. Karena itu, mari kita jaga sama-sama agar suasana yang baik ini dengan saling menghormati, dan Insya Allah sesudah ini kita bisa terus saling kerjasama membangun bangsa ini,” pungkas Anies. (HMS)