Anies vs Riza Beda Sikap Soal Holywings, PDIP: Ada Persaingan Politik!

 Anies vs Riza Beda Sikap Soal Holywings, PDIP: Ada Persaingan Politik!

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan

Jakarta – Dua pimpinan tertinggi di DKI Jakarta saat ini beda sikap. Itu setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Riza Patria beda pandangan soal pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang berujung pada pembekuan Holywings, Kemang, Jakarta Selatan.

Di mana pernyataan Anies dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menjadi sorotan publik. Keduanya tidak memperlihatkan kekompakan sebagai pejabat tertinggi di DKI Jakarta.

Anies menilai Holywings Kemang mengkhianati upaya warga mencegah penularan Corona yang telah diupayakan oleh sejumlah pihak.

“Holywings telah mengkhianati jutaan orang yang bekerja, setengah mati di rumah, kemudian tempat ini memfasilitasi. Ini benar-benar merendahkan usaha semua orang,” ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/9/2021) kemarim.

Dari situ muncul persoalan, Anies memutuskan Holywings dilarang beroperasi hingga pandemi Covid-19 selesai. Itu artinya pihak manajemen Holywings menunggu hingga Pandemi Covid-19 selesai.

“Kita tidak boleh membiarkan ini terjadi melenggang tanpa kena sanksi berat, nggak boleh beroperasi (Holywings) hingga pandemi ini selesai. Karena telah menunjukkan tidak punya sikap bertanggungjawab,” terang Anies.

Masalah datang,saat Riza Patria mengoreksi pernyataan Anies itu. Riza Patria menyebut Holywings dibekukan selama PPKM.

“Maaf ya, Holywings dibekukan bukan hingga pandemi, tapi sampai PPKM selesai. Jadi sampai PPKM selesai. Kalau pandemi bisa bertahun-tahun masanya,” sanggah Riza di Balai Kota, Jakarta, Kamis (9/9/2021) kemarin.

Riza Patria kembali menegaskan, keputusan ini sementara ditetapkan oleh Pemprov DKI. Di mana keputusan tersebut atas pertimbangan berbagai aspek, termasuk pelanggaran berulang kali dilakukan oleh pihak Holywings.

“Di kan tulisan situ sudah ada (disegel oleh Satpol PP). Itu sangat sudah jelas, sudah ditutup selama PPKM,” terangnya.

Dan makin panas saat PDIP DKI ikut terlibat dalam perdebatan itu. PDIP menilai sedang terjadi persaingan politik antara Anies bs Riza Patria punya sikap berbeda terkait sanksi pembekuan Holywings.

PDIP menyimpulkan bahwa perbedaan pernyataan Anies dan Riza disebabkan oleh komunikasi keduanya tak berjalan baik. Ia menilai sejatinya, Anies dan Riza melakukan rapat evaluasi sebelum bicara ke publik.

“Kalau yang saya lihat di sini adanya perbedaan pernyataan gubernur dan wagub. Komunikasi kedua tak jalan, komunikasi mereka bisa terbangun melalui rapat mereka, ini sebenarnya tidak bagus bagi masyarakat, ini harus diperbaiki, paling tidak gubernur dan wagub harus ada rapat evaluasi sehingga sama pandangan,” terang Anggota DPRD DKI F-PDIP Johny Simanjuntak, Jakarta, Jumat (10/9/2021) kemarin.

Bahkan, Johny menyebutkan Anies tidak paham detail terkait duduk perkara di cafe Holywings itu. Alasan itu, sehingga Anies tidak mengerti dengan aturan di DKI Jakarta.

“Kemudian lain ada. Atau kemungkinan Pak Anies tidak paham detail kebijakan Pemprov di DKI Jakarta, perlu juga staf dihadirkan, Pak Anies menurut saya tak begitu paham duduk masalahnya sehingga apa yang dia sampaikan sudah melebihi dari persoalan yang tidak dia pahami,” ujar Jhony.

Bahkan Johny menyinggung Anies vs Riza memiliki persaingan politik di antara keduanya. Mengingat, Riza lebih sering tampil memberikan keterangan pada wartawan akhir-akhir ini dibandingkan Anies.

“Saya juga khawatir bisa jadi di antara mereka berdua ada persaingan (politik), Pak Riza saya amati terus tampil ke media, bahkan saya khawatir ini sudah keluar dari tupoksi. Ini yang saya amati. Ini kan etika, kalau ada apa-apa harus lapor ke gubernur juga,” ungkap Jhony.

Meski demikian pernyataan PDIP DKI, namun Gerindra DKI membantah semua komentar PDIP itu. Khususnya terkait adanya urusan persaingan hingga soal politik yang melingkupi Anies vs Riza.

“Dari mana itu ada urusan soal politik, nggak ada lah soal,” terang Mohamad Taufik yang menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra kepada wartawan Lintas Parlemen, Jakarta, Sabtu (11/9/2021).

Bahkan, Taufik menilai tak ada perbedaan suara terkait Anies dan Riza pada persoalan tersebut. Bagi Taufik, arti masa PPKM sama dengan selama masa pandemi Covid-19.

“Ya sama antara PPKM dengan pandemi. PPKM itukan karena pandemi, nggak ada perbedaan soal itu,” ujar Taufik.

Untuk itu, Taufik menegaskan bahwa tidak ada kepentingan politik antara Anies dan Riza dalam menangani Pandemi Covid-19. Ia menyampaikan keputusan pemberian sanksi karena adanya pelanggaran yang dilakukan Holywings selama PPKM.

“Kalausoal itu, tidak ada urusan politik, ini kan soal karena Holywings melanggar. Keputusan penutupankan karena dia melanggar kalau tidak melanggarkan tidak bakal ditutup,” jelas Taufik. (HMS)

Facebook Comments Box