Aprial Hafsah: Sang Pengabdi, si Kuda Hitam di Mubes KKSS dengan 4 Jurus Sakti

 Aprial Hafsah: Sang Pengabdi, si Kuda Hitam di Mubes KKSS dengan 4 Jurus Sakti

Sang pengabdi KKSS itu bernama Aprial Hafsah, beliau tidak asing lagi ditelinga warga perantau sulawesi selatan (KKSS) di pelosok Nusantara, kiprahnya mengabdi di KKSS dimulai sejak kepemimpinan Beddu Amang sebagai Ketua Umum BPP KKSS.

Jejak perantauannya ke Jakarta dimulai sekitar 40 tahun yang lalu, sejak itu pula beliau mengabdi untuk kepentingan perantau asal sulsel (KKSS).

Ambo, panggilan akrabnya di komunitas sulsel, mengetahui seluk beluk semua ketua umum bahkan tokoh KKSS, tidak hanya urusan organisasi, pekerjaan bahkan sampai urusan pribadi para tokoh-tokoh sulsel di perantauan diketahuinya dengan rigit.

Di Mubes KKSS kali ini, Ambo didorong sebagai calon ketua umum alternatif ditengah maraknya tokoh yang menawarkan diri untuk memimpin KKSS lima tahun kedepan.

Pertanyaannya, kenapa Ambo Aprial Hafsah harus menjadi kandidat alternatif :
1. Punya pengalaman panjang mengurus KKSS ditingkat pusat sejak kepemimpinan Beddu Amang sampai hari ini.
2. Dikenal oleh semua kalangan, tidak hanya para tokoh tetapi juga oleh grassroot KKSS.
3. Memiliki kemampuan lobbying yang kuat sehingga bisa menfasiltasi setiap kepentingan organisasi.
4. Mampu merangkul semua kelompok kepentingan di KKSS

Ke-empat point diatas seharusnya menjadi syarat utama jika ingin menjadi Ketua Umum BPP. KKSS, kenapa ?

Jika punya pengalaman mengurus KKSS maka sangat mudah membuat arah kebijakan organisasi, karena mengetahui sisi dalam dan luar KKSS sebagai organisasi paguyuban. Dikenal oleh semua kalangan seharusnya juga menjadi pertimbangan utama, karena KKSS tidak hanya kumpulan para elit tapi juga ada warga grassroot yang membutuhkan sentuhan ketua umum dan tokoh-tokoh KKSS.

Kemudian kemampuan lobbying juga sangat dibutuhkan untuk mempromosikan dan memperkenalkan KKSS sebagai organisasi paguyuban yang bisa diperhitungkan di kancah nasional.

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah mampu merangkul semua kelompok kepentingan di KKSS, karena KKSS memiliki anggota yang memiliki latar belakang organisasi yang berbeda-beda, profesi yang berbeda-beda, bahkan afiliasi politik yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan sosok pemimpin yang bisa merangkul semua warna.

Semoga KKSS semakin religius dan bermartabat. EWAKOOOO !

Oleh: La Barongko, Peserta Mubes KKSS di Kota Daeng, Sulawesi Selatan

Facebook Comments Box