Arsul Sani Dorong KPK Kerja Utamakan Case Building, daripada Kasus OTT
JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PPP Arsul Sani melontarkan pertanyaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat rapat dengar pendapat dengan pimpinan KPK. Apa ini bentuk dukungan ke Ubedillah Badrun melaporkan dua anak Presiden Jokowi ke KPK?
Arsul penasaran ingin tahu berapa perbandingan kasus yang berhasil ditangani KPK antara kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) versus Case Building (pengembangan kasus)?
“Saya mau bertanya menggelitik, berapa sih antara (kasus yang diungkap KPK) antara OYT vs kiss Building paling tidak di tahun 2021?,” tanya Arsul pada rombongan Pimpinan KPK yang hadir dalam ruangan rapat Komisi III DPR RI, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Mantan Sekjen PPP itu berharap, KPK dengan kualitas dan jumlah pegawai yang dimiliki KPK saat ini, anti rasuah itu mampu bekerja lebih optimal mengungkap perkara korupsi yang lebih besar case building.
“Harapannya, KPK dengan sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa bisa mengungkap perkara-perkara korupsi berbasis kis building, bukan OTT. Meskipun sah melakukan OTT. Presepsi publik agak berbeda, publik menilai, menggigit dan tidak memggigitnya KPK dari banyaknya OTT,” jelas Arsul.
Bagi Arsul, KPK lebih dihargai jika banyak kasus diungkapkan dari perkara yang dikembangkan sendiri atau vase building.
“Tapi bagi kami, menggigit atau tidak memggigitnya KPK itu tergantung kemampuannya KPK ungkap perkara-perkara korupsi atas dasar case building dan perkara-perkara korupsi besar sesuai peta jalan pemberantasan korupsi yang sudah diletakan oleh KPK sendiri,” ujarnya. (HMS)