Bakomubin di Bawah Kepemimpinan Ali Mukhtar Ngabalin Makin Menggeliat
Ali Mukhtar Ngabalin Saat dikalungi kain oleh para pendahulu Bakomubin
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Di usia ke-20 Badan Koordinasi Mubalighin se-Indonesia (Bakomubin) makin memberi warna pada gerakan dakwah di nusantara. Khususnya saat ormas para pendakwah itu, dipimpin oleh Ketua Umum Bakomubin Ali Mokhtar Ngabalin.
Kini geliat dakwahnya mulai menunjukkan tajinya alias makin mantap di tengah umat usai beberapa tahun vakum.
Sejak 2012 lalu, Bakomubin punya agenda besar mengunjungi para senior atau pendahulunya, sekedar bersilaturahmi.
“Alhamdulillah, dengan kerja keras kita semua, Bakomubin bisa hidup dan bisa digerakkan kembali,” ujar Ngabalin seperti disampaikan pada acara Pelantikan dan Pengukuhan DPP Bakomubin Periode 2017-2022 di Masjid Cut Meutia, kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (10/3/2017) kemarin.
Pada
pengukuhan Pengurus DPP Bakomubin itu dihadiri seluruh pengurus wilayah. Sebelumnya diisi dengan diskusi yang bertema: “20 tahun Bakomubin dan Kebangkitan Mubaligh Indonesia dan Kuat”.
Pembicara yang hadir dalam acara yang dikemas khidmat itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan jajaran Majelis Syuro Bakomubin.
Dalam sambutannya, Ngabalin meminta kepada seluruh jajaran kepengurusan Bakomubin di seluruh Indonesia dalam melakukan aktivitas dakwahnya dengan niat ikhlas, semata-mata untuk ibadah karena Alloh SWT.
“Menjadi pengurus Bakumobin tidak mudah, kalau tidak ikhlas. Kita dituntut untuk ihlas,” pesan Ngabalin sembari menyerukan agar konsolidasi pengurus selalu dilaksanakan di masjid, seperti di Masjid Cut Meutia ini, yang memiliki catatan sejarah sebagai pusat pergerakan dalam membangun umat.
Selain
itu, lanjut Ngabalin bahwa berkat kerja keras bersama selama satu tahun, Bakomubin kini disambut kembali oleh umat Islam di seluruh Indonesia.
“Bakomubin kini telah memiliki pengurus wilayah di 31 Provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia, dan datangnya para perwakilan daerah pada hari ini, menunjukkan bahwa organisasi ini eksis dan diperhitungkan,” ujarnya bersemangat.
Ia mengisahkan, dalam lembaran sejarah bahwa organisasi Bakomubin didirikan saat tidak banyak orang berbicara kebangsaan, beda dengan kondisi Indonesia saat ini. Di mana-mana sudah berani membahas soal nilai kebangsaan.
“Lalu, saat itu dikumpulkanlah para mubaligh pada 14 Juni 1996, untuk juga bicara nasionalisme dan kebangsaan. Dan alhamdullillah, momentum itu sekarang bisa kita hidupkan kembali,” terangnya. (HMS)
