Bamsoet Ingatkan Kembali Pentingnya Semangat Toleransi
JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan, peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni juga harus dijadikan momentum meningkatkan semangat toleransi antar berbagai kelompok bangsa. Capaian Indonesia dalam menciptakan kerukunan, toleransi, dan kesetaraan berada di kategori tinggi, sebagaimana terlihat dalam laporan Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) pada 2019 yang mencatatkan skor 73,83 dari skala 0-100.
“Namun demikian, bukan berarti kita bisa berpuas diri. Toleransi yang didefinisikan sebagai kondisi saling menerima dan menghormati perbedaan hanya mencatatkan skor 72,37, paling rendah dibandingkan dimensi kerukunan dan kesetaraan,” ujar Bamsoet usai Ngobras (ngobrol santai) bersama stand up Comedy Tretan Muslim dan Coki Pardede, dari Majelis Lucu Indonesia (MLI), yang sering menggaungkan semangat toleransi dalam berbagai materi stand up comedy mereka, di Studio Podcast Ngompol Bamsoet Channel Jakarta, Jumat (4/6/21).
Acara Ngobras (ngobrol asyik) sampai Ngompol (ngomong politik) Bamsoet bersama Treten Muslim dan Coki Pardede ini akan ditayangkan di kanal Youtube Bamsoet Channel pekan depan.
Ketua DPR RI ke-20 ini juga tidak menutup mata terkait masih adanya kurang perhatian di level birokrasi pemerintahan daerah dalam hal toleransi. Laporan Setara Institute pada 2020 menunjukkan 86 persen dari 94 kota di Indonesia belum memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang inklusif memayungi aspek toleransi dan kerukunan.
“Terdapat 61,7 persen kota masih memiliki kebijakan yang diskriminatif, yang sebagiannya merupakan turunan dari provinsi. Karenanya butuh peran dari kelompok masyarakat, seperti yang sering disuarakan oleh Tretan Muslim dan Coki Pardede, agar semangat toleransi terus menggema. Khususnya sebagai kritik terhadap para penyelenggara kebijakan negara,” jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan, membangun kebersamaan dalam keberagaman, memang mudah diwacanakan tetapi banyak tantangan dalam implementasinya. Namun bukan berarti lantas menjadikan kita mudah menyerah.
“Bangunan kebersamaan yang tidak dilandasi akar kuat akan mudah terkoyak oleh berbagai rongrongan, baik yang bersifat paham ideologi maupun tindakan yang dapat memecah belah persatuan. Dari Tretan Muslim dan Coki Pardede, kita berharap, virus toleransi bisa semakin menyebar ke berbagai pelosok Nusantara,” pungkas Bamsoet.
Seperti apa keseruan obrolan Bamsoet dengan Tretan Muslim dan Coki Pardede, bisa disaksikan selengkapnya di podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) di kanal Youtube Bamsoet Channel. (dwi)