Begini Kesiapan Transportasi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2017
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Sesditjen Hudar Kementerian Perhubungan Hendro Surahmat memprediksi lalu lintas dan angkutan lebaran tahun 2017 lebih baik dari tahun sebelumnya. Dengan melakukan serangkaian berbagai persiapan.
“Kendaraan bus 4,32 juta telah disiapkan, kapal laut 3,98 juta, mobil pribadi 3,48 juta, sepeda motor 6,07 juta. Kita sudah prediksi rawan terjadinya kecelakaan di antaranya Karawang Johar km 75, Ciloto Cisarua, sepanjang tol Cipali, Semarang-solo 78 km, Semarang-yogya 121 km, Semarang-banyumas 152 km,” kata Hendro.
Hal tersebut disampaikan Hendro dalam seminar nasional “Kesiapan Transportasi dan Distribusi Bahan Pokok dalam MenghadTahunn tahun 2017“ yang diselenggarakan oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) Hotel Century Park Jakarta, Rabu (10/5/2017) kemarin.
Sementara dalam pelaksanaan uji Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2017 Kementerian Perhubungan akan melakukan pelaksanaan uji kelaikan (Ramp Check) terhadap saran dan prasarana transportasi sebelum periode angkutan lebaran terpadu tahun 2017 pada armada bus 17 April 2017hingga 10 Juni 2017 (H-15) yang dilaksanakan di tujuh titik terminal di Pulau Jawa dan tujuh terminal di luar Pulau Jawa.
“Kita sudah keluarkan 8 kebijakan angkutan lebaran terpadu tahun 2017 terkait transportasi darat. Pertama, kesiapan prasarana jalan dan angkutan umum, manajemen operasional lalu lintas dengan pengendalian kecelakaan lalu lintas. Kedua, pembatasan operasi mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih kecuali angkutan bahan pokok, BBM, BBG,” jelas Hendro.
Ketiga, lanjutnya, pengaturan pola operasi kapal penyeberangan dengan skenario waktu normal, padat, sangat padat untuk meningkatkan frekuensi kapal. “Keempat, penutupan jembatan timbang untuk dijadikan tempat istirahat bagi pemudik,” terangnya.
Untuk transportasi penyeberangan, pihaknya, akan menetapkan satu komando pada setiap sektor operasional untuk menghindari perbedaan pandangan dan penetapan pengambilan keputusan.
“Yang keempat, mengutamakan angkutan umum dan sepeda motor. Penyediaan spot boat guna antisipasi cuaca buruk. Kelima, mempercepat waktu bongkar muat dengan pengawasan yang ketat. Keenam, mengoptimalkan kedatangan atau keberangkatan dan kecepatan kapal supaya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” paparnya.
Langkah ketujuh yang akan dilakukan pihaknya, manajemen operasional lalu lintas dan pengendalian kecelakaan lalu lintas. Kedelapan, menyiapkan sarana dan prasarana angkutan penyeberangan secara optimal, sesuai dengan prediksi demand.
“Kemnhub juga akan melakukan antisipasi kemacetan dengan cara pengendalian lalu lintas dengan cara buka tutup jalan tol. Juga penyiapan variabel message sing (VMS) di lokasi yang strategis dengan peningkatan kerja sama tenaga kesehatan dan petugas kepolisian dalam percepatan bantuan penanganan kesehatan didaerah rawan kemacetan” pungkasnya. (JODIRA)