Berikut Alasan Menteri Rini Wajib Direshuffle di Kabinet Jokowi-JK
Hal tersebut terangkum dalam sebuah diskusi publik yang digelar para aktivis dan alumni sejumlah kampus di Jakarta bertema “Menakar Profesionalitas dan Loyalitas Eksekutif dan Parpol Pendukung Pemerintah” di Kramat Raya Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017) kemarin.
“Jokowi harus meninjau ulang komposisi partai-partai pendukung yang sering mbalelo terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan itu realistis saja,” kata Koordinator Lingkar Muda NU Asbit Panatagara.
“Jangan cuma mau jatah menterinya saja tapi ogah dukung kebijakan pemerintah. Reshuffle ini sangat dibutuhkan untuk menopang dan terciptanya stabilitas politik pemerintah sekarang ini,” sambungnya.
Asbit menilai, yang perlu dilakukan pergantian dari Kabinet Kerja Jokowi-JK adalah Menteri BUMN Rini Soemarno. Alasannya, Menteri Rini tidak memperlihatkan profesionalismenya sebagai menteri.
“Seperti Menteri BUMN, kalau diperhatikan sudah tak ada lagi alasan untuk tidak masuk sebagai salah satu menteri yang di harus di-reshuffle. Selain tidak ada prestasi selama memegang BUMN juga bayak kasus-kasus yang mengarah kepada dirinya dan tentu menjadi beban tersendiri bagi Jokowi,” ungkapnya.
Alasan lain sehingga Presiden Jokowi wajib merombak kabinetnya yang bermasalah, khususnya Meteri Rini, karena hampir kebijakan yang diambil hanya merugikan keuangan negara.
“Aroma busuk kasus Pelindo juga melekat sekali, belum lagi dari sisi kinerjanya, Menteri Rini tak mampu menahan arus merugikan BUMN karya yang selalu naik tiap tahun. Terakhir kerugian mencapai Rp41 triliun. Jadi tak ada alasan lagi untuk tidak mengganti Rini,” pungkas Asbit. (JODIRA)