Berikut Pesan Politik PDIP pada Partai Koalisi, Khususnya PAN
JAKARTA – POLITISI PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengingatkan kepada seluruh partai koalisi pemerintah untuk bersama-sama mendukung program yang sudah canangkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Arteria meminta parpol koalisi lebih Arif bersikap, khususnya saat mengeluarkan statement di media soal Perppu Ormas.
“Seharusnya teman-teman koalisi memahami dengan baik, yang namanya berkuasa dan sedang menjalankan fungsi pemerintahan itu seringkali beririsan banyak kepentingan, kadang harus mengambil kebijakan tidak populer untuk kebaikan dan kepentingan lebih besar,” kata Arteria, Sabtu (15/7/2017).
“Seyogyanya parpol koalisi pendukung pemerintah itu dapat lebih arif dan bijaksana dalam bersikap. Apalagi ini kan Perppu-nya sudah keluar, tidak ada ruang dan pilihan untuk meyakinkan publik bahwa ini adalah affirmative action sebagai suatu kepentingan jauh lebih besar,” sambungnya.
Arteria berharap para partai koalisi untuk membangun optimisme ke publik, minimal dengan meyakinkan bahwa tujuan penerbitan Perppu-nya adalah baik. Jika ada kekhawatiran penyimpangan itu akan menjadi tugas partai koalisi untuk mengawasinya. Bukan sebaliknya, menyatakan sikap yang bertentangan dengan membangun argumentasi yang mencemaskan dan tidak konstruktif.
“Lain hal kalau Perppu-nya belum terbit. Sebagai bagian dari koalisi partai pendukung pemerintah, sikap kritis itu sah-sah saja sebelum menjadi kebijakan pemerintah. Kita tidak dalam pilihan memilih kebijakan pemerintah yang populer sj, lalu kebijakan yang dianggap tidak populer dengan mudahnya kita pertontonkan ke publik sebagai suatu ketidaksepahaman,” papar Arteria.
Menurut Arteria, Paling tidak jika PAN tak sepakat dan tidak mau bantu mensosialisasikan tujuan dikeluarkan Perppu Ormas, sebaiknya partai koalisi mengambil sikap diam.
Sebab, lanjutnya, jika terus berbeda pendapat dengan pemerintah itu namanya bukan anggota atau mitra koalisi yang baik. Bahkan itu namanya menunggangi pemerintahan yang sedang berkuasa. Kurang elok dan sangat tidak etis.
“Saya menghormati sikap keluarga kami di Partai Amanat Nasional (PAN). Namun saatnya tidak tepat, saat ini kan pemerintah punya kebijakan yang cenderung tidak populer, yang harus diambil guna kepentingan yang lebih besar. Harusnya semuanya mendukung, paling tidak mendapat dukungan dari semua anggota koalisi partai pendukung pemerintah,” paparnya.
‘Berbeda pendapat, berbeda pandangan, berbeda sikap ya sah-sah saja, boleh saja, namun etika dan adabnya tatkala pemerintah telah mengambil kebijakan, ya semua perbedaan itu harus melebur menjadi kesepahaman untuk mendukung kebijakan yang diambil. Jadi ga etis dan kurang elok kalau mempertontonkan perbedaan. Koalisi ini harus seiring sejalan dalam keadaan dan kondisi apapun, sebagai bagian dari komitmen moral. Politik itu akan etika dan moral muatannya,” pesan Arteri pada partai koalisi. (HMS)