‘Berinvestasi di Negara Sahabat Menguntungkan untuk Indonesia’
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Wakil Ketua Fraksi Gerindra MPR Andi Iwan Darmawan Aras mengungkapkan Myanmar berharap Indonesia berinvestasi di negaranya, termasuk pembangunan infrastruktur.
Hal itu disampaikan Andi usai kunjungannya bersama-sama rombongan Delegasi MPR RI ke Myanmar. Andi mengatakan, hal itu menjadi kesempatan bagi BUMN Indonesia mencari keuntungan di luar negara seperti Myanmar.
Menurutnya, jika BUMN tidak menggunakan kesempatan itu untuk bermain di cakupan proyek menengah ke bawah. Sehingga bisa memberikan kesempatan kepada perusahaan swasta lokal untuk maju.
Sementara BUMN bisa mengerjakan proyek dari negara sahabat yang lebih besar. Dan itu sangat memungkinkan di tengah memasuki era Masyarakat Ekonomo ASEAN (MEA) atau pasar bebas ekonomi ASEAN.
“Di era MEA saat ini sangat memungkinkan sekali kita melakukan proyek kerja sama negara sahabat. Momentum MEA harus jadi peluang kita mencari pasar baru, jangan justru dijadikan ancaman. Orang-orang Indonesian tenaga ahli kita bagus-bagus kok, mampu bersaing di tingkat internasional. Itu sudah teruji dengan SDM yang unggul,” jelas Andi Iwan, Jakarta, Ahad (28/08/2016).
Politisi asal Sulsel II ini, menyebutkan banyak negara sahabat yang sangat berpotensial dilakukan kerja sama dan bisa menjadi pasar baru bagi masyarakat Indonesia. Apalagi Myanmar sedang membangun infrastruk di negaranya.
“Saya kasih contoh, seperti negara Myanmar, Vietnam, Laos, Kamboja, wilayah yang bisa menjadi pasar baru. Dan Myanmar bisa berpeluang besar jadi market karena negara itu sedang membangun infrastruktur. Waskita Karya, Adhi Karya, bisa masuk. BUMN-BUMN yang di bidang konstruksi, bisa ikut serta,” terang Andi Iwan.
Andi Iwan mengaku, pihaknya di Komisi V DPR akan mendorong kerjasama PT KAI Indonesia dengan Myanmar. Dan saat ini pihak PT KAI Indonesia sedang menjajaki kerjasama dengan Myanmar.
Andi Iwan berharap, dengan kerjasama itu bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dengan membawa keuntungan financial bagi masyarakat.
“Kita sudah komunikasi dan pak Dubes, berencana kerjasama itu terjadi. Di mana bekas gerbong kereta sudah tidak terpakai dibawa ke Myanmar. Nantinya, Kita yang jadi operatornya kerena Myanmar tak punya kemampuan financial besar. Itu tawarannya dan saya pikir itu bagus,” terangnya.
Politisi muda ini berharap agar keuntungan yang diperoleh nantu dengan memakai sistem bagi hasil. Tentu dengan melibatkan PT KAI sebagai operator.
“Jika rencana ini berjalan lancar, sistemnya bagi hasil. Maksudnya PT KAI sebagai operasionalnya ke Myanmar. Dan kita dorong BUMN bidang infrastrukutr untuk ikut berpartisipasi di dalamnya,” lanjutnya Andi Iwan. (HMS)