Buat Apa Gudang Garam Dibangun di Pati?
Anggota Komisi IV DPR Rl Firman Soebagyo yang hadir dalam Peresmian itu menjelaskan, Indonesa merupakan negara agraris yang memliki pantai terpanang kedua di dunia, setelah Kanada. Namun ironisnya, Indonesia masih melakukan impor garam dari luar negeri.
“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Sebab, garam tidak hanya berkutat pada garamnya saja, tetapi juga hal-hal yang bersifat strategs. Garam pernah menjadi barang fenomenal. Pada abad pertengahan, garam menjadi barang fenomermtjag garam disebut sebagai emas putih yang harganya cukup mahal,” kata Firman seperti keterangan tertulisnya, Jakarta, Ahad (19/2/2017) kemarin.
Karena itu, Firman tidak akan membiarkan kondisi ini terus terjadi di Indonesia dengan melakukan impor garam. Hanya dengan kebijakan impor garam pemerintah membuat petani garam makin sengsara.
“Kita harap, yang digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah garam lokal. Ini yang harus kita kawal agar industri kita tidak menggunakan garam-garam impor lagi,” ujar Firman yang juga Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Golkar ini.
Oleh karena itu, lanjut Firman, untuk memproteksi ini, tugas dewan membuat kebijakan politik bersama Pemerintah, yakni melindungi hak-hak petani agar industri yang ada di Indonesia menggunakan garam dalam negeri.
“Khususnya hasil budidaya petani kita. Semoga bisa berjalan, sehingga stabilitasi dan sistem pertanian yang direncanakan bisa kita dijamin berjalan. Namun, setelah ada regulasi dari DPRD nantinya, kualitas produksi garam juga harus dijaga. Pemerintah juga perlu memfasilitasi proses pengolahannya, dengan memberikan pinjaman lunak,” jelas Firman yang juga menjabat Sekretaris Dewan Pakar Golkar ini.
Alasan Firman terus berjuang membela petani agar masyarakat Indonesja bisa menghasilkan jeri payahnya dari keringat mereka untuk menghidupi keluarga anak istri mereka.
“Sehingga para petani bisa menghindar dari permainan tengkulak. Apalagi garam produksi di Pati untuk konsumsi, sehingga perlu dilakukan sidak mendadak terhadap kadar yodium. Karena kadar yodium sangat menentukan untuk menjaga beresiko terhadap kesehatan masyarakat,” terang Firman yang juga Wakil Ketua Baleg DPR ini. (HMS)