Di penghujung pemerintahan Jokowi, isu terorisme dan radikalisme yang dikait-kaitkan dengan Islam mereda dan pada masa Prabowo sekarang, kedua isu yang menuding dan menyudutkan umat Islam ini hilang dari peredaran. Mengapa? Dan bagaimana hal ini terjadi? Analisa kita ialah sebagai berikut: Tren konflik global, saat ini ialah bukan lagi konflik antar proksi, tapi sudah langsung […]Read More
CIREBON – Ribuan jemaah Akar Djati memadati Bangsal Pagelaran, Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jumat (28/3), dalam acara Refleksi Akhir Ramadan yang digelar oleh Jamaah Akar Djati bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Mizan Majalengka. Selain diisi dengan doa dan tausiyah, kegiatan ini juga menjadi momentum berbagi kepada sesama. Sedikitnya seribu paket sembako dibagikan kepada jemaah dan […]Read More
Di zaman terkoneksi secara global seperti sekarang, menyelidiki sejarah masuknya Islam ke berbagai wilayah, semakin mudah dan informasi yang tersedia untuk direkonstruksi makin melimpah. Terkait penyebaran Islam di Jawa, tampaknya teori lama yang menyatakan peranan pedagang Gujarat (India) sebagai faktor penting penyebaran Islam di Indonesia, dapat saja diuji kembali keabsahannya. Terutama sekali untuk kasus penyebaran […]Read More
Semua sepakat bahwa budaya dan kesadaran korup yang mengurapi dan menjiwai setiap lapisan masyarakat Indonesia, dari elit hingga jelata, demikian kental dan tebal yang susah dikikis, kerena: (a) Ada kesadaran, jika tak korup, akan susah mengimbangi tuntutan keadaan untuk hidup makmur. (b) Lagi pula semua pihak adalah korup, dan kalau tidak berangkat dari korup, maka […]Read More
Suatu sore, Lintang yang berasal dari China berdialog santai dan terus terang dengan Pukang, sahabatnya dari Indonesia. Lintang: Saya perhatikan negaramu, dari awal hingga sekarang, nggak pernah beres dan selalu nyerong dan inkonsisten. Aku sarankan, jika sudah selama itu kalian nggak pernah beres dan ketidakpuasan demi ketidakpuasan selalu menekan, rubah saja dasar dan arah negara […]Read More
Pembalasan dengan Strategi Pembusukan Reputasi, Kredibilitas dan Pengubahan Persepsi pada
Pertarungan politik saat ini, walaupun tidak kentara di mata publik yang gemar hal-hal yang banal, namun sebenarnya pertarungan sangat bengis dan sadis. Sebenarnya, pertarungan lama antar unsur yang membentuk Indonesia sejak zaman pergerakan (nasionalisme, komunisme, islamisme dan kapitalisme), tetap berlangsung sengit, tapi mengalami modifikasi dan pencanggihan cara dan pendekatan. Salah satunya, pertarungan unsur komunis […]Read More
Pulau Mentawai jauh di sebarang pantai Sumatera Barat. Di sana hidup sekelompok masyarakat purba dengan alam pikiran sederhana, perkakas hidup sederhana dan batas keinginan hidup juga sederhana. Di tahun pertengahan 1800-an hingga 1900-an awal, perkembangan kapitalisme dan kolonialisme Belanda di Sumatera makin ekstensif. Setelah sukses menambang Batubara di Sawah Lunto Sumatera Barat, membangun pelabuhan di […]Read More
Pada 2 Maret 2025 yang lalu saya telah membahas HMI dengan judul HMI MPO, Mau Kemana Tujuan Akhirmu? Mengapa tulisan itu muncul? Tentu ada sebabnya. Sebagai pribadi yang cukup lama di HMI MPO dan masih saja mengamati perkembangan dan perubahannya, terutama setelah diisi oleh generasi mutaakhirin. Saya melihat banyak sekali perubahan, yang memang hal itu […]Read More
m. Pada tanggal 7 Maret 2025 yang lalu, penulis membentangkan perlunya kesadaran akan tanggungjawab umat Islam akan nasibnya di negeri ini di tengah ketidakberdayaan mereka secara ekonomi dan politik akibat dan konsekwensi pilihan mereka sendiri. Itulah sebabnya, umat Islam perlu merumuskan kembali tanggungjawab mereka terhadap nasib dirinya dan negerinya sendiri tanpa harus didikte oleh orang […]Read More
Umat Islam di Indonesia, merupakan komponen politik dominan dan determinan. Sudah sewajarnya, mereka memiliki dan mengaktifkan tanggung jawabnya pada negara dan bangsa ini. Tentunya, demikian selama ini yang sudah berlaku, sejak era penjajahan dimana muncul bintang-bintang pahlawan umat Islam, seperti Pangeran Diponegoro, HOS Tjokroaminoto, maupun sewaktu perang kemerdekaan, seperti Jenderal Sudirman, hingga masa-masa setelah itu, […]Read More


