Dari Desa ke Desa Firman Soebagyo dan Kodim 0718  Gencarkan Sosialisasi 4 Konsensus Dasar Bernegara

 Dari Desa ke Desa Firman Soebagyo dan Kodim 0718  Gencarkan Sosialisasi 4 Konsensus Dasar Bernegara

Saat Wakil Ketua Baleg DPR RI Firman Soebagyo menggandeng Kodim 0718/Pati, berkeliling desa untuk menyadarkan, memupuk dan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara

PATI – KETAHANAN nasional dari ancamanan dalam negeri maupun negara asing, bukan lagi dalam bentuk perang terbuka. Namun dilakukan melalui perang urat syarat (proxi war).

Untuk itu, negara perlu menumbuhkan kembali semangat patriotisme dan nasionalisme bangsanya, melalui penanaman dan pemahaman terhadap empat konsensus dasar bernegara.

Alasan itu, hampir 3 tahun terakhir Wakil Ketua Baleg DPR RI Firman Soebagyo menggandeng Kodim 0718/Pati, berkeliling desa untuk menyadarkan, memupuk dan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara yang mensosialisasikan pentingnya arti empat konsensus dasar bernegara kepada seluruh lapisan masyarakat.

Firman dihadapan ratusan warga karaban, Kecamatan Gabu (11/8/2017) lalu menyampaikan, 4 konsensus dasar bernegara itu penting untuk  menumbuhkan nasionalisme dan bela negara yang mulai luntur sejak era reformasi dalam menghadapi setiap rongrongan dan pengaruh asing.

“Sesuai ketentuan Pasal 5 UU Nomor 17/2014 yang mengatur tentang kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, dimana salah satu tugasnya untuk senantiasa mensosialisasikan empat konsensus dasar. Ini sebagai menjadi bagian penting karena konsekuensi reformasi dan globalisasi, maka sekarang ini dunia seakan tidak ada sekat dan batasnya,” jelas Firman.

Ketua Umum IKKP ini mensinyalir, adanya pihak-pihak tertentu yang kembali mengangkat persoalan-persoalan masa lalu yang menjadi bagian sejarah bangsa, mereka ingin mengacaukan stabilitas  Indonesia, baik dari ekonomi, politik maupun keamanan.

“Dan inilah cara-cara perang urat syaraf yang mulai digrogoti dari import pangan, narkoba, pemerkosaan anak di bawah umur, kemudian digrogoti dengan hal-hal lain yang mungkin tanpa disadari kita ini diadudomba dengan  diantara kita sendiri,” papar Sekretaris Dewan Pakar DPP Golkar ini.

Sementara dari pihak Dandim 0718/Pati yang diwakili oleh Kapten Yahudi  mengatakan, Indonesia akan dihadapkan pada kondisi geografis yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan alamnya. Maka Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan, dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan.

Dengan semakin membeludaknya jumlah pertumbuhan penduduk dan habisnya cadangan energi minyak Bumi pada 20 tahun ke depan, maka akan menyebabkan krisis pangan dunia. Dari situlah, negara asing berupaya ingin menguasai kekayaan alam Indonesia. Salah satunya yaitu dengan membuat Proxy War.

“Oleh sebab itu Indonesia harus mewaspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, asing sudah menguasai media-media di Indonesia dengan membuat opini menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah antar organisasi warga  dan penyelundupan narkoba yang sasaranya generasi muda,” terangnya

Pemaparan wawasan kebagsaan yang disampaikan oleh Kapten Inf Yahudi mampu  menggetarkan warga Desa Karaban, warga tidak menyangka ternyata SDA bangsa Indonesia begitu melimpah sehingga menjadi incaran bangsa asing.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu perangkat Desa Karaban Harto kepada awak media,”Kami baru dibukakan mata melalui wawasan kebangsaan ini, ternyata begitu melimpahnya sumber daya alam Indonesia sehingga menjadi incaran bangsa asing. Selama ini, kami warga desa tahunya hanya kerja dan kerja tanpa memikirkan begitu pentingnya jiwa Nasionalisme yang bisa menjadi pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” terangnya

Firman Soebagyo berharap, agar semua elemen masyarakat Indonesia untuk  dapat mengisi masa depan, dan tidak sibuk dengan hal yang tidak perlu. Apalagi masih banyak hal yang lebih penting untuk dibahas demi kemajuan bangsa dan negara menuju Indonesia emas 2045. (YUSRO)

 

Facebook Comments Box