Demi Serap Aspirasi Rakyat, Anir Gelar Door to Door hingga ke Pelosok Pangkep

 Demi Serap Aspirasi Rakyat, Anir Gelar Door to Door hingga ke Pelosok Pangkep

PANGKEP – Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Pangkep Andi Nirawati-Lutfi Hanafi (Anir-Lutfi) melakukan silaturrahmi dengan warga pegunungan di Desa Tompobulu, Kecamatan Balloci, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Selasa (22/9/2020).

Untuk sampai ke tujuan, Anir bersama rombongan harus melalui medan yang berat. Kondisi jalan yang berlubang, tidak merata, tanjakan dan penuh bebatuan.

Bahkan, hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat saja. Anir butuh waktu kurang lebih satu jam untuk berada di Desa Tompobulu.

Meski begitu, calon pemimpin perempuan ini tetap semangat memenuhi undangan masyarakat Desa Tompobulu.

Anir door to door menyapa warga. Wanita yang pernah menjabat ketua Kerukunan Keluarga Labakkang se-Jabodetabek ini, disambut hangat dengan suasana penuh kekeluargaan.

Kepada Anir-Lutfi, warga Desa Tompobulu rerata mengeluhkan akses jalan menuju desanya. Juga tak adanya penerang jalan. Selain itu, kadang masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

“Kami di sini ada dua dusun, Dusun Bulu-bulu dan Dusun Tanete. Warga di sini biasanya kesulitan air bersih. Juga akses jalan yang masih sulit,” kata tokoh masyarakat Desa Tompobulu, Taufik Sulaiman, Selasa (22/9/2020).

Ia menyebutkan, Anir-Lutfi sebagai pasangan bakal cabup-cawabup Pangkep yang cocok memimpin Pangkep.

“Ini sejarah baru jika nanti Anir terpilih menjadi Bupati Perempuan pertama memimpin Pangkep. Apalagi keduanya tidak segan-segan turun langsung ke lapangan menyapa masyarakat kami,” kata pria yang biasa dipanggil Dalle ini.

Andi Nirawati, perempuan kelahiran asli Labakkang ini mengaku mengerti betul persoalan masyarakat desa yang memiliki 500 KK tersebut.

“Di sini memang kesulitan akses jalan, kemudian lampu jalan, dan air bersih. Jika masyarakat mendukung saya, itu yang menjadi prioritas kami,” tegas mantan legislator DPRD Sulsel.

Ia mengatakan Desa Tompobulu memiliki potensi pariwisata, karena berada di bawah kaki Gunung Bulusaraung. Apalagi, dengan udara yang sejuk.
“Potensi ini sangat bagus untuk direalisasikan. Apalagi pariwisatanya. Jadi akses jalan harus layak dilalui,” kata perempuan 43 tahun ini. (tribuntimur)

Facebook Comments Box