Diduga Ada Praktik Jual Beli Jabatan, Benny K Harman Soroti Jabatan Strategis Diisi Orang Luar: Apa Nggak Ada yang Baik di Kemenkumham!
- Berita
- lintasparlemen
- Jun 21, 2024
- 0
JAKARTA – Diduga telah terjadi praktik jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Atas dugaan itu sejumlah pimpinan hingga Anggota Komisi III DPR RI menyoroti hal tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI DR. Ir. Adies Kadir, SH, MHum bersama Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman dan Supriansa angkat suara untuk memantik reaksi anggota lainnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Menkumham Yasonna H Laoly, Rabu, 12 Juni 2024)
Adies selalu Pimpinan rapat menggarisbahi apa yang diungkap oleh sejumlah anggota DPR RI tersebut. Baginya, kejadian tersebut perlu direspon oleh anggota dewan.
“Ya, ini bikin gaduh. Sehingga kita di Komisi III DPR RI perlu ikut merespon terkait persoalan (mutasi, promosi dan demosi) itu,” kata Adies saat dihubungi Lintas Parlemen, Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Sebagai informasi, santer terdengar ada dugaan proses mutasi dan semacamnya karena ada dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kemenkumham. Alasan itu sehingga membuat gaduh publik sehubungan kejadian itu.
Supriansa ikut bersuara soal banyaknya keganjalan dan keanehanan terkait mutasi, promosi dan demosi di lingkungan Kemenkumham tersebut. Supriansa mencontohkan adanya pejabat struktural yang bisa diberhentikan menjadi pejabat fungsional tanpa penjelasan.
“Hal seperti ini tak patut terjadi di lingkungan (Kemenkumham) yang kita kenal lembaga yang sangat berintegritas dan diisi orang-orang terbaik dari anak bangsa ini,” kata Supriansa.
Hal senada disampaikan Benny. Menurut Benny, ada yang beres dari keputusan-keputusan Kemenkumham tersebut. Di mana yang memiliki kinerja jelek justeru dipromosikan.
“Begitu juga sebaliknya, apa nggak ada (Kemenkumham)? Malah yang lebih jelek lagi, yang bermasalah malah dipromosikan ke jabatan-jabatan struktural. Apa ini?” tukas Benny yang sangat geram dengan kebijakan yang menyalahi unsur profesionalisme.
“Perlu kasih tahu kami, Pak Menkumham kenapa ada Plt yang begitu lama. Saya yakin Pak Menkumham tidak tahu apa yang tadi disampaikan oleh Bapak Ansa. Atau mungkin tahu tapi sibuk-sibuk yang lainnya. Pura-pura ndak tahu,” sambung Benny.
Benny juga menyoroti pihak luar yang menjadi pejabat struktural dan startegis di Kemenkumham. Ia mempertanyakan hal tersebut.
“Ketika kita ngomong soal promosi dulu, tiba-tiba Pak Menkumham angkat Dirjen dari instansi lain. Lalu temen-temen di Kemenkumham itu kemana nanti. Tiba-tiba, mohon maaf, jenderal polisi lah, ya jaksa lah tanpa mengurangi hormat saya kepada Jampidum. Menjadi pertanyaan pak, apa ini? Apa nggak ada yang baik di dalam (Kemenkumham)?” tanya Benny.