Din Syamsuddin Sebagai Pembicara di Münster dan New York

 Din Syamsuddin Sebagai Pembicara di Münster dan New York

NEW YORK – Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin menjadi pembicara pada dua pertemuan internasional berturut-turut di Jerman dan Amerika Serikat.

Sementara pada (12/9/2017) lalu, Din menjadi panelis pada International Conference on Paths of Peace di Münster, Jerman. Konperensi tahunan yang diadakan Community of Sant Egidio (organisasi internasional orang awam Katholik) uni dihadiri 600 peserta dari mancanegara, di antaranya tokoh-tokoh utama berbagai agama dunia.

Konperensi yang dibuka Kanselir Markel itu ikut dihadiri oleh Syaikh Al-Azhar At-Tayyib, Wakil Paus Fransiscus, Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani, Pemimpin Buddha Risho Kosakai Jepang, dan Presiden Nigeria.

Din menjadi pembicara pada Sesi tentang Agama-agama Asia menghadapi Pasar Global. Dalam presentasinya, Din mengatakan bahwa era pasar bebas global meningkatkan arus sekularisasi dan orientasi materialistik yang anti Tuhan. Maka agama-agama harus menampilkan peran profetik untuk meluruskan kehidupan duniawi tersebut dengan nilai-nilai moral dan etik.

Era globalisasi, lanjut Din yang juga Presiden ACRP (Organisasi Tokoh-tokoh Agama Se-Asia) menciptakan tidak hanya pasar bebas perdagangan tapi juga pasar bebas agama. Hal ini juga harus diatasi oleh para agamawan dgn terus meningkatkan dialog antar agama.

Setelah mampir sehari di London menemui Dubes RI Rizal Sukma guna membicarakan kerjasama Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan universitas-universitas di Inggeris, Din melanjutkan perjalanan ke New York guna menghadiri Konperensi in Cultural Rapproachement between the USA and the Islamic World, (16-17/9/2017) kemarin.

Konperensi yang diprakarsai Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Sedunia) ini dihadiri 200an tokoh Muslim dari seluruh dunia dan sejumlah tokoh non Muslim dari Amerika dan beberapa negara. Dari Indonesia ikut hadir Dr. Hidayat Nurwahid, Prof. Bahtiar Effendy (Ketua PP Muhammadiyah), dan Muhammad Siddiq (Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia).

Din Syamsuddin menjadi pembicara pada dua pertemuan internasional berturut-turut di Jerman dan Amerika Serikat.

Din Syamsuddin, yang hadir sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI, ditampuk menjadi moderator pada Sesi kedua yang membahas isu-isu kebebasan beragama, faktor pengetahuan, dan agenda kerjasama AS dan Dunia Islam dlm bidang peradaban.

Tampil sebagai pembicara pada sesi ini dari kalangan Islam Prof. Yahya Michot dari AS, Dr. Bishari dari Perancis, dan Dr. Abu Halima dari Aljazair, serta dari kalangan non Muslim al Prof. Bernardini dari Italia, Prof. Dolzer dari Jerman, dan Prof. Faulker dari Austria.

Din dalam pengantar diskusi, mengatakan bahwa kerjasama peradaban antara Amerika dan Dunia Islam tidak hanya mungkin tapi harus terjadi.

“Keduanya saling memerlukan. Dunia Islam memerlukan Amerika sebagai adidaya dunia, tapi Amerika juga memerlukan Islam sebahai bagian dunia yg memiliki kekuatan-kekuatan besar baik sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya nilai, dan sumber daya sejarah, yakni Dunia Islam pernah tampil sebagai pemegang supremasi peradaban dunia di abad-abad pertengahan,” jelas Din yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah ini

Menurut Din, konperensi anyg baru pertama diadakan dalam skala luas di Amerika ini, diharapkan dapat mengurangi Islamofobia di sementara kalangan masyarakat di Amerika maupun Eropa.

“Tentu konperensi tersebut diharapkan membawa resonansi ketpad para pemimpin dunia yang sedang menghadiri Sidang Umum PBB di kota yang sama dan pada waktu hampir bersamaan,” pungkas Din. (D3)

Facebook Comments Box