DPR Minta Escape Building di Daerah Rawan Bencana Dipelihara dan Dimanfaatkan!
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Indonesia berada pada lokasi di Cincin Api Pasifik yang satu ruang dengan banyak kesibukan tektonik. Hal itu menuntut pemerintah menyesuaikan dengan kemungkinan letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir, dan tsunami yang kerap terjadi.
Itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid usai memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR ke Escape Building Gampong Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Kamis (17/11/2016).
Menurut Sodik, satu di antara catatan utama sebagai fakta bahwa infrastruktur Indonesia yang terkenal lemah akibat dari manajemen pengelolaannya yang salah. Belum lagi ekosistem alam rusak karena ulah tangan manusia yang terus menebang hutan yang berakibat pada bencana-bencana alam di Indonesia dari yang semestinya bisa dicegah.
Karena itu, politisi Gerindra ini meminta pemerintah menekankan pentingnya Program Desa Tangguh Bencana (Destana). Melalui pembekalan bagi masyarakat dapat membentuk sikap yang tangguh menanggulangi bencana, karena masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisir kekuatan yang merusak, melalui adaptasi penyebab bencana terjadi.
“Pada program Destana itu masyarakat diberi bekal pemahaman mengantisipasi bencana. Selain itu, masyarakat juga diharapkan mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Ditambah lagi dengan telah dibangunnya Escape Building ini pemerintah setempat dan masyarakat harus terlibat dalam pemeliharaan dan pemanfaatannya,” jelas politisi asal Bandung ini.
Sodik menceritakan selama dirinya melakukan kunjunga kerja (Kunker) dan kunjungan spesipik (Kunspek), alumni HMI dan PII kerap berdialog dengan Pemerintah Kota beserta jajarannya terkait bagaimana menjaga lingkungan agar tetap ramah dan tak rawan bencana. Karena itu, ia meminta pada pemerintah daerah, untuk melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan masyarakat setempat mengenai Program Destana yang sedang berjalan di sejumlah daerah di Indonesia.
Ia memaparkan bahwa pihaknya juga mendukung upaya pemeliharaan dan pemanfaatan Escape Building di sejumlah daerah di tanah air. Menurutnya, bila diperlukan pemerintah dan DPR membuat regulasi yang mengatur pemanfaatan bangunan itu di luar bencana, khususnya di kawasan rawan bencana.
“Selain itu, kita juga bisa menafaatkan pemandangan yang bagus dn dapat dijadikan daerah wisata atau tempat bermain anak-anak. Karena itu, hal ini perlu dipertimbangkan oleh daerah-daerah yang mempunyai Escape Building,” pungkasnya.