DPR Minta Pemerintah Perhatikan dan Memelihara Budaya Lokal

 DPR Minta Pemerintah Perhatikan dan Memelihara Budaya Lokal

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat berfoto dengan pengurus Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB)

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta pemerintah memberikan perhatian eksistensi masyarakat dan kebudayaan daerah, khususnya kebudayaan Betawi yang ada di ibukota negara. Apalagi masyarakat Betawi adalah warga asli ibukota DKI Jakarta yang harus tetap dipelihara.

Hal itu disampaikan Fahri usai menerima Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB) di ruang kerjanya di Nusantara III, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/09/2016) kemarin.

Menurut Fahri, soal menjaga budaya lokal menjadi tanggungjawab dan salah satu perjuangan di era modernisasi saat ini. Di mana banyak pengaruh budaya dari luar, dari efek dari arus globalisasi yang terus mendera bangsa ini.

“Pemerintah daerah ibu kota harus memberikan perhatian khusus kepada mereka, tapi sebetulnya ini adalah agenda nasional. Sebab suku Betawai adalah wajah asli dari ibukota, kalau kita gagal menampilkannya dalam bentuk yang seutuhnya, kita tidak akan hanya kehilangan orang betawi,” kata Mantan Ketua Umum KAMMI ini.

“Tapi juga kita akan kehilangan sejarah,dan kehilangan jati diri, kehilangan eksistensi bahkan ditengah arus global di mana-mana yang luar biasa,” sambung Fahri seperti disampaikan pada wartawan TV Parlemen.

Politisi PKS itu mengapreasiasi adanya FKMB ini, yang dinilai Fahri memiliki visi dan misi yang utuh untuk memperjuangkan masyarakat dan kebudayaan Betawi. Apalagi kehadiran FKMB ini, di ibukota tidak mudah menghadapi dari berbagai gempuran budaya yang hadir di era globalisasi ini.

Sementara Ketua Umum FKMB Asnawi menjelaskan bahwa kelompok mahasiswa yang berdiri pada tahun 2000 ini merupakan salah satu bentuk keterlibatan mahasiswa di bidang pendidikan dan kebudayaan, khususnya budaya Betawi.

Asnawi juga berharap agar DPR RI segera mengesahkan RUU Undang-undang Tentang Kebudayaan sebagai payung hukum terhadap peraturan daerah mengenai pelestarian kebudayaan daerah di seluruh Indonesia, khususnya Jakarta.

“Agar segera disahkannya UU pelestarian secara nasional karena bagaimanapun ini bisa menjadi induk sebagai Perda yang di bawah khususnya DKI Jakarta. Juga tadi (janji, red) akan dicetuskan oleh Pak Fahri untuk segera dibuat museum Betawi. Ini yang menarik karena hari ini yang namanya Jakarta belum ada yang namanya museum Betawi, hanya ada museum-museum tokoh seperti MH Tamrin dan lain sebagainya,” terang Asnawi. (Sanika)

 

 

Facebook Comments Box