DPR Ragu Pemerintah Bisa Wujudkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo meragukan komitmen pemerintah pusat untuk merealisasikan Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Sejak menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, ia berjanji akan menjadikan Provinsi Maluku sebagai lumbung ikan tuna di Indonesia dan terbesar di dunia.
Keraguan DPR itu pun cukup berasal. Pasal, hingga saat ini Menteri Susi itu belum pernah mengajak pihak dewan di Senayan membahas persoalan terkait program LIN itu secara bersama-sama.
“Sejauh ini Kementerian Kelautan dan Perikanan belum ada komunikasikan terkait program LIN itu ke kita. Sama halnya dengan poros maritim hingga saat ini belum juga berkomunikasi dengan,” kata Firman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/08/2016).
Firman yang juga Wakil Ketua Baleg ini mengingatkan pihak pemerintah, program LIN ini dimasukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Maka perlu didiskusikan dulu dengan pihak DPR.
Dewan Pakar Golkar ini merasa yakin jika program itu berjalan sesuai janji pemerintah, maka mampu mewujudkan Maluku sebagai pusat pengembangan sektor perikanan terkemuka di Indonesia, hingga dunia. Sehingga menguntungkan sistem perekonomian nasional.
“Alhamdulillah, kita harus bersyukur dengan potensi besar yang dimiliki bangsa ini. Karena berbicara tentang LIN, kita membahas banyak hal. Mulai dari tempat pengumpulan stok ikan, hingga menaksir harga jual di pasaran. Di mana program ini nantinya sangat luar biasa dan produktif bagi pengembangan sektor perekonomian di wilayah Maluku, khususnya kawasan timur Indonesia. Melihat potensi besar itu, saya sangat yakin LIN ini bisa menopang pembangunan di Maluku,” paparnya.
Seperti diwartakan, potensi sumber daya ikan di Maluku diperkirakan sekitar sejuta ton. Dengan jumlah tangkapan sekitar 80 persen per tahun (ZEEI, 1998).
Daerah tangkapan dibagi tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yaitu WPP Laut Banda, WPP Laut Seram dan Teluk Tomini, serta WPP Laut Arafura. Produksi perikanan di Maluku pada 2012 mencapai 551.345,5 ton dengan nilai Rp 2,7 triliun menurut BPS Maluku tahun 2013. (HMS)