DPR Sebut Indeks Pembangunan Manusia Daerah Ini Sudah Cukup Baik, tapi…
SUMATERA, Lintasparlemen.com – Anggota Komisi VI DPR RI Nasril Bahar menilai bahwa Provinsi Riau memiliki indeks pembangunan manusia yang cukup baik dan tertinggi berada di angka 7,71. Sementara IPM Indonesia, Riau berada di angka rata-rata 69.
Namun menurut Nasril, seperti dalam pemaparan Gubernur Provinsi Riau terkait isu makro pembangunan ekonomi provinsi Riau, angka pengangguran yang tak bisa dibendung, terus meningkat jumlahnya.
“Kalau dilihat sumber daya alam (SDA) Riau tidak sebanding dengan kualitas SDM-nya (sumber daya manusia). Dan ini menjadi sorotan kita di Komisi VI DPR RI waktu melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau beberapa waktu lalu,” kata Nasril saat dihubungi lintasparlemen.com, Sabtu (24/12/2016).
Politisi PAN itu menjelaskan, APBD Riau cukup tinggi. Sementara dana bagi hasil dari Pemerintah cukup besar yang menjadi tolak ukur keberhasilan kepemimpinan di daerah. Di mana alokasi pembangunan seharusnya mampu memicu kreatifitas di tengah masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjan sebagai hasil dari kebijakan pemerintah.
“Namun persoalan pengangguran ini yang sering kami pikir di DPR. Padahal, sumber daya manusia ini kan yang harus digali atau dikembangkan. Karena, setelah daerah itu berkembang akan menimbulkan sebuah kreatifitas untuk membuka lapangan pekerjaan sehingga pengangguran tidak ada lagi. Dan IPM Riau saat ini cukup tinggi maka secara otomatis pendapatan perkapitanya juga ikut tinggi,” jelas Nasril.
Nasril menduga, masih tingginya angka pengangguran di Provinsi Riau dengan angka 11 persen, disebabkan karena masyarakat Riau yang terbuai dengan kayanya Sumber Daya Alam (SDA) Riau yang masih melimpah.
“Menarik menjadi salah satu data kajian kita di DPR, kenapa tingginya tingkat pengangguran di Riau? Ternyata karena adanya tuntutan SDM yang berkualitas untuk mengerjakan banyaknya proyek-proyek besar seperti minyak dan gas ataupun dari hasil pertambangan yang sesungguhnya ada tuntutan sumber daya berkualitas. Pekerjaan ini kan menuntut kualitas SDM yang memadai. Sehingga harus dibenahi kualitas SDM yang ada, baik dari penduduk pendatang maupun penduduk asli setempat,” papar Nasril. (HMS)