DPR Sebut Program Asuransi Usaha Tani Padi Belum Capai Target

 DPR Sebut Program Asuransi Usaha Tani Padi Belum Capai Target

Saat Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly menyampaikan sosialisasi terkait asuransi pertanian dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lampung Timur (17/01/2018).

LAMPUNG TIMUR – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly meminta kepada pemerintah untuk fokus pada pencapaian target Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Hal itu disampaikan Junaedi dalam sosialisasi tentang asuransi pertanian dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lampung Timur, Rabu (17/01/2018).

Menurut data yang disampaikan Junaedi, berdasarkan data yang dirilis OJK, asuransi pertanian pada tahun 2017 baru mencapai 997.960,55 dengan jumlah petani yang ikut mencapai 1.639.330.

“Program AUTP ini kan berjalan dari tahun 2015, artinya sudah 2 (dua) tahun masih belum mencapai target 1 juta (ha). Padahal petani padi penting untuk mendapat perlindungan jika gagal panen. Adapun perlindungan ini menjadi kewajiban pemerintah sesuai amanat Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani,” jelas Junaedi.

Data Statistik Indonesia 2017 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik, luas panen padi di Indonesia mencapai 14.116,6 ribu (ha) dengan produksi 75.397,8 ribu yang tentunya mengambarkan potensi yang besar terhadap AUTP ini.

“Sebenarnya potensi AUTP ini besar, seluruh provinsi pasti punya pertanian, namun program ini terkesan lamban dalam pencapaian target. Pemerintah harus terbuka terkait permasalahan yang terjadi dalam program asuransi ini,” ungkap Junaidi yang juga politisi PKS asal Dapil Lampung II ini.

“Pemerintah perlu mengkaji terkait penambahan komoditas yang bisa diasuransikan pada usaha tani yang mana usaha tani ini sangat tinggi permintaannya di masyarakat seperti halnya cabai dan bawang merah. Jika asuransi pertanian diperluas tentunya kami mendukung program tersebut,” papar Junaidi.

Alumnus pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menekankan, pada dasarnya program asuransi ini sangat bagus untuk petani, pendekatan kepada mereka tentu harus lebih intens dan masif sehingga kesadaran petani bisa lebih meningkat. (Hadi)

Facebook Comments Box