Fadli Zon Sebut Kiai Ma’ruf Amin Tak Paham Politik, MUI: Itu Sangat Menggelikan
JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa’adi angkat suara menanggapi pernyataan petinggi Gerindra Fadli Zon yang menuding Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin tidak mengerti politik.
Zainut tak terima Fadli Zon menyebutkan Kiai Ma’ruf Amin tak paham politik. Karena faktanya, Kiai Ma’ruf Amin jauh lebih dulu dan paham suasana politik dalam negeri dan luar negeri dengan jabatan yang pernah diembannya.
“Pernyataan itu sangat menggelikan. Faktanya sebelum dia lahir Pak Kiai Ma’ruf Amin sudah malang melintang di dunia politik baik sebagai anggota dewan maupun sebagai pimpinan partai politik tingkat nasional,” kata Zainut pada wartawan, Jumat (6/4/2018) kemarin.
“Hanya bedanya kalau Pak Kyai Ma’ruf Amin menjadi politisi itu sudah selesai dengan urusan basic needs nya sehingga beliau memiliki kematangan, kesantunan dan kedewasaan dalam berpolitik. Sementara politisi tersebut dalam berpolitik masih mengandalkan basic instincts-nya sehingga naluri politiknya terkesan liar, norak dan partisan,” sambungnya Zainut.
Sebelumnya, Fadli membela Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto oleh Kiai Ma’ruf Amin meminta Prabowo menunjuk langsung раrа elit уаng tеlаh membohongi publik lewat sistem perekonomian liberal. Khususnya, saat Prabowo menyebut mаkа terdapat elite goblok bermental maling di sebuah acara di Purwakarta, Jawa Barat.
Atas komentar Kiai Ma’ruf itu ditanggapi Fadli selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai Kiai Ma’ruf tіdаk memahami politik.
Bagi Fadli, Prabowo tіdаk perlu menyebut nama раrа elit tersebut. Pernyataan Prabowo kata Fadli ѕеbаgаі bahan introspeksi untuk ѕеmuа pihak termasuk Presiden Jokowi selalu orang nomor di republik ini.
“Seharusnya seorang politikus apalagi sekelas pimpinan lembaga negara harus lebih menjaga etika, marwah, kehormatan dan berperilaku sebagai negarawan bukan menampilkan diri sebagai politisi jalanan apalagi politisi kagetan yang sedang mabuk kekuasaan,’ papar politisi PPP yang saat ini menjabat sebagai anggAng Komisi IV DPR RI.
“Memang benar kata orang bahwa Indonesia itu tidak saja defisit neraca pembayaran dan defisit neraca anggaran, tetapi juga defisit negarawan.’
Padahal, lanjut Zainut, yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat ini, bukan sekedar pemimpin apalagi pemimpin yang bermental politisi semata tetapi seorang pemimpin yang bermental negarawan.
Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul ‘Ulama (PP IPNU) dua periode ini, keberhasilan perjuangan bangsa Indonesia itu karena dipimpin oleh pemimpin terbaik dan cemerlang. Mereka berjuang bukan untuk kepentingan jangka pendek, bukan untuk kepentingan diri sendiri, partai, kelompok dan golonganya tetapi untuk kejayaan Indonesia raya.
“Mereka itu bukan hanya sekedar politisi, bukan hanya sekedar pemimpin tetapi mereka juga adalah seorang negarawan,” ujar Politisi asal Jepara empat periode terpilih sebagai legislator senayan.