Firman Berharap Pati Bisa Terbitkan Perda untuk Meningkatkan Industri Garam Lokal

 Firman Berharap Pati Bisa Terbitkan Perda untuk Meningkatkan Industri Garam Lokal

PATI, Lintasparlemen.com – Wakil Ketua Baleg DPR RI sekaligus politisi senior kelahiran Pati Firman Soebagyo meminta kepada Pemerintah Pati agar memiliki regulasi yang mewajibkan industri makanan dan minuman menggunakan garam lokal.

Menurut Firman yang juga Anggota Komisi IV DPR ini, aturan yang berbentuk Peraturan Daerah (Perda) itu mampu meningkatkan pertumbuhan dan menggerakan ekonomi masyarakat daerah untuk kesejahteraan petani garam.

“Kami menginginkan produktivits dan kesejahteraan petani garam bisa ditingkatkan dengan merubah sistem kita. Ini merupakan sebuah fenomena yang luar biasa, Indonesia negara agararis nomor dua di dunia kenapa garam masih impor dari luar negiri,” kata Firman disampaikan pada Peresmian Gudang Garam Nasional Sentra Bisnis yang dihadiri 200 orang tamu undangan, Pati, Jumat (26/1/2017).

Peresmian Gudang Garam Nasional Sentra Bisnis, Pati itu dibuka langsung oleh Dirjen Pengolahan Ruang Laut Kementrian Kelautan dan Perikanan Bramantya Satyamurti Purwadi.

Selain dihadiri Firman Soeagyo, SE, MH dihadiri pula PLT Bupati Pati H. Budiyono, Dandim 0718 Pati Letkol Inf Andri amijaya kusuma, S.Sos, Kapolres Pati AKBP Ari wibowo Sik, DPRD Pati Adji sudarmaji, Kepala DKP Pati Sujono, Muspika Kec Batangan, Kec Tangkil, Kec Wedarijaksa dan Kec Juwana serta kepala desa dan perangakat Desa Raci.

“Ini jangan didiamkan saja, karena garam memiliki makna yang luar biasa yang merupakan hak-hak strategis dan femomenal seperti emas putih di Jerman. Sekarang harga garam kita jauh di bawah daging sapi, bagaimana sebenaranya nasib kehidupan petani kita karena harga garam sangatlah murah,” jelasnya.

Alasan itu, Firman mendorong agar hasil pertanian dari petani garam jangan dimainkan atau hanya menguntungkan tengkulak. Sementara petani garam akan dibeli dengan harga pasar sehingga petani dapat menikmati hasilnya.

“Kami ada gagasan, garam dari air kita bikin kristal dan dicairkan menjadi garam cair. Kita coba wujudkan dengan membuat garam cair ini sebagai salah satu terobosan baru. Tangung jawab kami mengawal agar Pati lebih sejahtera sesuai slogan Pati “Bumi Mina Tani,” papar Ketua Umum Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP) ini.

“Saya berupaya terus mengawal pogram itu di Komisi IV. Dan saya sudah berdiskusi dengan Bu menteri (Susi Pudjiastuti) bagaimana penguatan sisi perikanan maupun garam yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani nelayan pantai,” sambungnya.

Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Golkar ini mengungkapkan, nelayan Indonesia tidak dibolehkan lagi menangkap ikan dengan menggunakan kapal hasil investasi dari negara lain. Ia menyampaikan, nelayan hanya bisa menangkap ikan dengan kapal buatan sendiri.

“Sekarang, penangkap ikan tidak diijinkan hasil investasi dari pihak luar negeri. Kita hanya dibolehkan tangkap ikan dengan menggunalkan kapal buatan sendiri. Ini yang akan kita kawal, kita rinci dan kita dukung tujuan Ibu Menteri ini bisa tercapai,” pungkusnya. (Yusro)

Facebook Comments Box