Firman Soebagyo Terima Tamu Siswa STEM Akamigas, Bahas Kinerja DPR hingga Caketum Golkar
JAKARTA, LintasParlemen.Com- Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Firman Soebagyo menerima Perwakilan Siswa STEM Akamigas di kediamannya, Ahad (21/02) siang tadi.
Kunjungan ke kediaman Sekjen Soksi itu merupakan ungkapan rasa hormat dan terimakasih atas bantuan 10.000 bibit pohon yang telah diterima STEM Akamigas beberapa waktu lalu.
Pada pertemuan tersebut perwakilan mahasiswa STEM Akamigas tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan mengajak Ketua Panja Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2016 itu berdialog membahas banyak persoalan bangsa.
“Kami juga menanyakan kesanggupan DPR RI memenuhi target legislasi, mengingat tingginya ekspektasi publik tentang target 40 Rancangan Undang-Undang ( RUU) yang menjadi prolegnas tahun 2016,” kata Yusraa Khoirun Abdul Wadjid sebagai pimpinan rombongan seperti keterangan tertulis diterima Lintasparlemen.com.
Selain itu, masalah Partai Golkar pun tidak luput dari pertanyaan para siswa itu. Seorang siswa bernama Elang Fajar Putra Himawan menanyakan tentang kandidat Ketua Umum Golkar yang dinilai ideal untuk memimpin partai berlambang pohon beringin.
“Pertanyaan yang sangat menarik itu dapat dijawab Firman Soebagyo dengan baik bahwa figur Ketua DPR sebagai sosòk yang tepat memimpin Golkar. Sehingga kami dapat menyimak dan memahami dengan seutuhnya,” ujarnya Elang.
“Firman Soebagyo tadi menerangkan bahwa ada beberapa konsekuensi di dalam membahas proses berjalannya sebuah Rancangan Undang-Undang atau RUU yang berawal dari usulan masyarakat, Pemerintah maupun DPD untuk menjadi sebuah UU,” ujarnya.
“Sebuah RUU yang akan diundangkan sesuai dengan amanat konstitusi. Sesuai amanat UU No 12 tahun 2011 dan amanat UU MD3 No 17 tahun 2014 yang harus masuk Prolegnas jangka menengah dan baru masuk prolegnas tahunan. Yang selama ini jadi penghambat dalam proses pembentukan undang-undang adalah, selain masa sidang yang pendek, komisi-komisi di DPR itu melakukan tiga tugas fungsi pokoknya yaitu pengawasan anggaran dan legislasi, maka kecendrungan legislasi itu agak terabaikan.Tapi ke depannya rakyat perlu optimis dan bersyukur karena Ketua DPR yang baru saudara Ade Komarudin, memiliki kebijakan yang dinilai mampu meningkatkan kinerja DPR dalam menyelesaikan target pembahasan undang-undang dengan memangkas masa reses anggota DPR,” jelas siswa itu.
Dari hasil perbincangan itu, siswa itu menyimpulkan bahwa posisi Partai Golkar saat ini harus realistis. Karena ada beberapa pihak yang tidak suka terhadap figur Ketum terpilih dari Munas Bali Aburizal Bakrie (ARB) meski penyelenggaraanya nyaris tanpa kekurangan dari aspek administrasi maupun legal standing.
“Untuk itu ke depan Ketua Umum Golkar harus figur yang dapat diterima penguasa atau pemerintah. Disamping itu figur Ketua Umum Golkar nanti harus amanah dan betul-betul aktivis yang memahami tentang kegolkaran secara utuh, karena Partai Golkar selalu menerapkan sistem PDLT ( Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela ),” simpulnya. (SAC)