Gagal di DKI, Ahok Diusulkan Maju Pilkada Gubernur Bali 2018 dengan Alasan Ini…
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Meski hasil akhir Pilgub DKI Jakarta belum diumumkan oleh KPU. Namun bisa dipastikan melalui hasil sementara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok gagal menjabat kembali lima tahun ke depan sebagai gubernur di ibukota.
Meski sedikit nyeleneh, ada yang mengirim surat terbuka buat Ahok agar mencalonkan diri di sejumlah provinsi di Indonesia yang digelar 2018 mendatang. Di antara Pilgub Balik.
Dalam surat yang sudah jadi viral itu menyebutkan, tidak ada salah Ahok mencalonkan di Provinsi Bali tersebut.
Berbagai alasan penulis tak bernama itu menyebut Ahok bisa mencalonkan diri di Pilgub Bali 2018 mendatang. Dan pesan buat Ahok ini sudah menjadi viral. Bahkan banyak yang mendukung ide itu.
“Buat Bapak ketahui juga, sentimen Al Maidah 51 di pulau Bali sangat minim! Jadi dapat dipastikan, kaum berjenggot, bersorban dan berdaster yang sering dilabelkan kepada penentang bapak, tidak akan menghalangi anda untuk berkuasa di Bali!,” Bunyi isi surat itu.
Berikut isi surat terbuka yang tulisan nyeleneh tapi menarik dibaca:
Surat buat Pak Ahok
Saya termasuk orang yang tidak yakin, tidak percaya, kalau karir politik bapak akan berakhir ketika Anies Baswedan dinyatakan sebagai pemenang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April nanti.
Dengan dukungan penguasa level teratas, pemodal kelas wahid dan pendukung militan, bapak Ahok pasti memiliki kesempatan lain, di daerah lain untuk berkuasa.
Berdasarkan data KPU, Pilkada 2018 akan menggelar 17 pemilihan gubernur. Mulai Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Masa bapak Ahok tidak tertarik atau menerima perintah untuk mengikuti salah satunya setelah gagal di Jakarta?
Bagaimana kalau saya mengusulkan Pak Ahok mencalonkan diri menjadi gubernur Bali 2018.
Usulan ini bukan tanpa alasan.
Sudah terlalu lama gubernur di pulau dewata itu dikuasai oleh penduduk lokal. Kesannya tidak demokratis dan mengabaikan Bhinneka Tunggal Ika seperti yang sering bapak gelorakan.
Baru Brigjen (Purn) Soekarmen yang bukan penduduk asli menjadi gubernur Bali dan beragama non Hindu. Itu pun sudah lama sekali terjadi, di awal-awal orde baru.
Jadi nggak ada salahnya dong, kalau bapak Ahok mengingatkan Bali bahwa siapapun boleh menjadi gubernur di sana. Apapun agamanya, darimana pun dia berasal.
Apalagi gubernur lokal yang saat ini memerintah, tidak bisa membuat proyek reklamasi di Bali berjalan mulus, seperti keinginan pemodal. Jadi rasanya butuh seorang Ahok, untuk meyakinkan masyarakat di sana bahwa pemodal dan duitnya adalah penting dan segala-galanya.
Buat bapak ketahui juga, sentimen Al Maidah 51 di pulau Bali sangat minim! Jadi dapat dipastikan, kaum berjenggot, bersorban dan berdaster yang sering dilabelkan kepada penentang bapak, tidak akan menghalangi anda untuk berkuasa di Bali!
Rasa-rasanya Bali yang terkenal di dunia itu tempat yang ramah bagi pak Ahok. Dengan pertumbuhan ekonominya yang selalu di atas rata-rata nasional pasti tempat yang asyik untuk bekerja.
Bagaimana Pak Ahok?
Nah kalau di Bali bapak Ahok ternyata gagal juga, cobalah untuk mencalonkan diri menjadi gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipilih hanya oleh DPRD. Tapi sayangnya bapak Ahok bukan keturunan raja Mataram.
Tetap semangat ya Pak Ahok!