Gawat, Komisi IV DPR Temukan 13.000 Bibit Impor Kena OPTK
MEDAN, Lintasparlemen.com – Anggota Komisi IV DPR Ri Hermanto mengingatkan masyarakat pekebun agar selektif dalam menanam bibit sawit yang berasal dari bibit impor.
Hal itu disampaikannya pada saat rombongan Komisi IV DPR melakukan kunjungan spesifik (Kunspek) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan, Jumat (31/3/2017).
Dalam kunker itu, Hermanto menemukan sebanyak 13.000 bibit sawit impor yang berasal dari Papua New Ginie yang terkena OPTK (organisme pengganggu tumbuhan karantina) Golongan I setelah sebelumnya dilakukan seleksi oleh Badan Karantina Pertanian.
Hermanto yang juga lulusan Doktor IPB ini, memberikan apresiasi kepada Badan Karantina Pertanian yang telah berhasil menseleksi bibit sawit terdampak OPTK itu.
Pada kesempatan itu, Hermanto melakukan pemusnahan terhadap bibit sawit yang terdampak OPTK dengan cara membakar. Pembakaran disaksikan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, Kepala Balai Karantina Pertanian Medan dan Kepala Karantina Bandara Kualanamu.
“Saya mengingatkan kepada masyarakat pekebun agar membeli bibit sawit melalui Balai resmi agar mendapatkan bibit sawit yang berkualitas yang bebas dari OPTK,” kata Hermanto seperti rilis diterima lintasparlemen.com.
“Jika masyarakat menemukan bibit ber-OPTK segera saja laporkan atau langsung dimusnahkan karena penyakit akan menular pada batang sawit yang lain. OPTK akan mengakibatkan pertumbuhan sawit tidak sehat, kualitas dan produktivitas rendah,” sambung politisi PKS itu.
Pemusnahan itu, terang Hermanto, untuk menghindari agar OPTK tidak masuk dalam sistim tanah dan tumbuhan. Bila terjadi demikian penanggulangannya sangat sulit dan perlu anggaran besar. (HER)