Gelar Lomba ‘Kritik DPR’, Bamsoet Ciptakan Parlemen Indonesia Jadi Terbuka
JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai saat ini DPR RI telah menjadi parlemen terbuka. Kini, kata Bamsoet parlemen Indonesia siapa pun bisa menyampaikan kritik kepada para wakil rakyat tanpa merasa takut.
Namun, menurut Bamsoet, yang dibutuhkan oleh DPR RI adalah kritik membangun untuk peningkatkan kinerja dewan bukan sebaliknya, yang hanya untuk melemahkan dan menjatuhkan lembaga tersebut.
“Kami di DPR tidak anti kritik atau menutup diri. Kritik membangun yang kita butuhkan, karena itu silahkan kritik dan kami akan kasih hadiah,” papar Bamsoet, sapaan akrab Ketua DPR RI itu saat membuka final lomba Stand Up Comedy ‘Kritik DPR’ di selasar Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019) kemarin.
Turut hadir Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah, serta Ketua BURT DPR RI Anthon Sihombing. Lomba itu menghadirkan juri professional, antara lain Effendi Gazali, Iwel Sastra, Mo Sidik dan Abdel Achrian.
Lomba Stand Up Comedy ini masih merupakan rangkaian HUT ke-74 DPR RI. Melalui Stand Up Comedy, DPR RI ingin mengajak masyarakat melek politik dan menyampaikan kritiknya dengan gaya zaman now.
“Kami menyadari bahwa segala tindak lanjut kami di DPR pasti akan mengundang perhatian publik dan jadi penilaian masyarakat. Karena itu, jika DPR-nya baik maka kita semua akan menikmati semua hasilnya,” imbuh politisi F-Golkar itu.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Stand Up Comedy “Kritik DPR” Effendi Gazali mengatakan, DPR RI adalah satu-satunya parlemen di dunia yang mengadakan lomba kritik dalam bentuk stand up comedy dan dilaksanakan di rumahnya sendiri.
Sembari mengutip literatur dari The Death of Critic, penggagas Republik Mimpi ini menyampaikan kekuasaan akan mati, namun kritik akan tetap hidup.
“Kritik akan tetap selalu hidup, maka dari itu kritik dibutuhkan dalam suatu lembaga agar lembaga tersebuy dapat maju karena kritik, saran dan usulan,” ungkap Effendi.
Stand up comedy ini diikuti 85 peserta, mulai dari komika professional hingga masyarakat umum. Babak penyisihan dilaksanakan sejak 5 September 2019, dan menyisahkan 13 peserta di babak final. Saat babak final, seluruh komika menampilkan performa terbaiknya di hadapan Pimpinan dan Anggota Dewan.
Dari seluruh penampilan komika, juri mendapatkan tiga pemenang. Juara I diraih oleh Yudha Ilham, berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 25 juta. Diikuti M. Aljapri sebagai Juara II dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 15 juta dan Juara III dimenangkan oleh Oby dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta. Sementara untuk juara favorit dengan hadiah 1 unit sepeda motor dimenangkan oleh komika bertubuh mungil asal Palu, Ical Kate yang dipilih langsung oleh Ketua DPR RI. (sumber: dpr.go.id)