GP Ansor Minta Waspadai Gerakan Anti Pancasila yang Memanfaatkan Kasus Ahok untuk Berkonsolidasi di Pilkada DKI
JAKARTA, Lintasparlemen.com -Wakil Sekjen GP Ansor Mixil Mina Munir meminta agar seluruh elemen masyarakat dan pemerintah mewaspadai paham fundamentalisme yang ujungnya ingin mengganti dasar negara pancasila dengan pemahaman lainnya.
“Saya katakan, masyarakat harus waspada terhadap gerakan-gerakan fundamentalisme ini. Hari ini, mereka memanfaat kan momentum pilkada Jakarta, khususnya kasus Ahok untuk digunakan ajang konsolidasi,” jelas Mixil saat Acara Seminar Nasional yang digelar oleh Majlis Pemuda Islam Indonesia di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016).
Selanjutnya, sambung Mixil, jika dilhat terkait proses hukum Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sudah jelas proses hukumnya telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
“Proses hukum sudah berjalan, kita serahkan kepada yang berwajib, kita tunggu hasilnya” ujarnya.
Selain itu, Mixil mengatakan, dirinya mengecam kelompok-kelompok yang menggunakan isu sara pada momentum pilkada saat ini. Karena, hal ini dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama.
“Saya mengecam (isu SARA), jangan manfaatkan isu sara yang dapat merusak hubungan antar umat beragama di Indonesia,” katanya.
Oleh karenanya, Mixil mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga hubungan baik antar umat beragama yang telah dibangun dengan susah payah oleh pendiri Republik Indonesia.
“Mari kita jaga bersama keutuhan NKRI, jangan ada lagi isu sara, kita rayakan pilkada 2017 dengan aman, tertib dan damai,” tutup Ketua Umum Sekber (Sekretariat Bersama Rakyat).
Acara Seminar nasional yang diadakan oleh Pemuda Islam Indonesia dengan narasumber, Waketum MUI Drs Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dhanil Anzar Simanjuntak, Wasekjen GP Ansor Mixil Mina Muni dan diikuti oleh beberapa organisasi pemuda keagamaan, dengan mengangkat tema ‘Konsolidasi Demokrasi Indonesia yang Berkeadaban Dalam Perspektif Pemuda Islam’.