Gubernur Anies Dilarang Turun ke Podium, Senator DKI: Ada yang Aneh dan..!
JAKARTA – Semalam seluruh The Jak berbahagia dengan kemenangan tim kesayangannya Persija 3-0 atas Bali United. Namun, sayang itu dinodai dengan ‘aksi pelarangan’ Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun ke podium mendampingi Presiden Joko Widodo. Aksi itu terekam secara langsung oleh stasiun televisi secara nasional.
Bagi Anggota DPD RI atau senator asal DKI Jakarta Prof Dailami Firdaus, apa yang terjadi semalam mencederai kemenangan masyarakat Jakarta.
“Sebelumnya, saya mengucapkan selamat untuk Persija Jakarta, yang menjadi juara Piala Presiden tahun 2018! Ini adalah kemenangan masyarakat Jakarta,” ucap Dailami yang akrab disapa Bang Dailami.
“Tetapi saya melihat ada kejanggalan dalam prosesi kemenangan tersebut. Di mana Gubernur Anies Baswedan tidak dibolehkan ikut turun ke podium mendampingi Presiden untuk menyerahkan piala dan memberikan ucapan selamat!,” sambungnya.
Menurutnya, itu kejadian aneh. Padalnya dalam UU Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan membolehkan Gubernur, walikota bahkan bupati mendampingi Presiden.
“Kok aneh? Saya sebut aneh padahal UU No 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan di dalam pasal 13 point a jelas sekali menyebutkan bahwa “Dalam hal Acara Resmi dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden, penyelenggara dan/atau pejabat tuan rumah mendampingi Presiden dan/atau Wakil Presiden,” sebut Dailami.
Padahal, lanjutnya, di Piala Presiden Tahun 2015 saat Persib Bandung menjadi juara, di tempat yang sama yaitu GBK, Presiden didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridwan Kamil juga Ahok Sebagai Gubernur Jakarta.
“Menurut saya ini menjadi poin yang sangat menggelitik dan sekarang melalui medsos beredar video dimana Bang Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta Terpilih terlihat ditahan atau dilarang oleh pengamanan untuk turun ke podium,” tegasnya.
Gubernur DKI Jakarta, punya hak protokoler kenegaraan. Jabatannya setingkat menteri. Dalam acara resmi yang dihadiri presiden, posisi Gubernur ada di samping Presiden. Final piala presiden adalah acara resmi yang diselenggarakan di wilayah kekuasaan Gubernur DKI Jakarta dan Persija yang jadi juara.
“Menurut untuk menghindari polemik berkepanjangan sebaiknya harus dijelaskan ke publik oleh kemensegneg RI,” harap Bang Dailami.
Bang Dailami meminta tokoh politik, untuk memisahkan olah raga dengan dunia Politik agar para atlit fokus kepada prestasi dan mengharumkan nama bangsa serta daerahnya.
“Setidaknya melalui olah raga kita akan paham mengenai arti kata sportifitas dalam pertandingan,” ujarnya.
“Sekali lagi saya Ucapkan Selamat Kepada Persija Jakarta dan Seluruh Masyarakat Jakarta atas Prestasi sebagai Juara Piala Presiden 2018, tetap semangat dan tidak berpuas diri, mari kita sama-sama berdoa dan mendukung agar Persija Jakarta Juga dapat menjadi Juara di liga Indonesia yang akan segera bergulir,” tutup Bang Dailami. (HMS)