Habib Aboe Hadiri Debat Perdana Cagub Kaltim, Puji Program Rudy-Seno yang Merakyat…
SAMARINDA – Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi memuji materi dan retorika di debat pertama yang disampaikan oleh pasangan nomor urut dua Rudy Mas’ud dan Seno Aji di Pilkada Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut Habib Aboe, sejumlah isu lokal yang diangkat oleh Rudy-Seno yang sangat menonjol diharapkan mampu memperbaiki kondisi di Kaltim kelak. Diantaranya dalam tagline Rudy-Seno ‘Gratispol’.
“Keren. Bagus apa yang disampaikan Sahabat saya Rudy bersama pasangannya. Banyak program yang memang dibutuhkan masyarakat Kalimantan Timur,” kata Habib Aboe usai menghadiri debat perdana Pilkada Kaltim yang digelar KPU Kaltim di Plenary Hall GOR Sempaja, Samarinda, Kaltim, Rabu (23/10/2024) semalam.
Habib Aboe yang juga Wakil Ketua MKD DPR RI ini menyebut fokus program Rudy-Seno ‘Gratis Pol sangat realistis. Dimana pendidikan gratis hingga S3, termasuk seragam sekolahnya gratis hingga BPJS-nya gratis.
“Tak hanya itu ternyata, dengan program ‘Gratis Pol’ wifi-nya gratis, makan siang anak-anak di sekolah gratis, ditambah lagi marbot-marbot masjid, surau, langgar dan musala diberangkatkan ke baitullah gratis pula. Sangat bagus sesuai keinginan rakyat,” ucap Habib Aboe.
Lebih lanjut, Habib Aboe puji juga tagline ‘Gemas’ atau generasi emas. Pada program ini, lanjut Habib Aboe, tak saja hanya melambangkan kemakmuran, kekayaan dan kejayaan tapi melambangkan kesuksesan sejati.
“Komitemen-komitemen ini harus dibawa nanti jika Kaltim ingin maju. Itu jika tak ingin lagi ketimpangan yang terjadi, termasuk bagaimana mencegah stunting di Kaltim. Saya rasa ini bagus,” terang Habib Aboe.
Sedikit menyinggung materi debat Rudy, mantan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar ini menyoroti tantangan dihadapi kaltim dengan meningkatnya angka kemiskinan termasuk angka pengangguran tinggi dibandingkan provinsi lain di Kalimantan.
“Ini persoalan luar biasa. Padahal APBD kita sangat besar, peringkat kelima terbesar secara nasional. Ini menjadi tanggung jawab kita untuk memperbaikinya,” jelas Rudy.
Rudy mengungkapkan, angka kemiskinan di Kaltim masih lebih tinggi dari provinsi Kalteng dan Kalsel. Belum lagi kasus stunting Kaltim lebih tinggi dari angka nasional.
“Mirisnya lagi, angka pengangguran juga, lebih tinggi dari provinsi lain di Kalimantan. Sayang sekali permasalahan ini masih berlangsung di Kaltim. Di sisi lain, APBD yang sangat besar sekali. Itu karena pejabat berwenang tidak dapat memanfaatkan dengan maksimal,” tegasnya.
“Sayang sekali, anggaran kita yang sangat besar, tidak dapat memanfaatkan. Ingat! APBD kita ini yang terbesar di Kalimantan. Anggaran besar itu, anggaran yang begitu besar dikemanakan saja dan untuk apa saja?” cecar Rudy.