Hari Raya Nyepi dan Revolusi Mental

Oleh: Arteria Dahlan, ST, SH, MH, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP
Merayakan Hari Raya Nyepi faktanya tidak hanya merayakan pergantian Tahun Saka semata, akan tetapi mengandung arti dan makna yg sangat relevan dr filosofi revolusi mental
_____________________________________________
Kental terasa dalam setiap upacara-upacara yang dihadirkannya (Hari Raya Nyepi). Bali itu luar biasa, bagaimana mereka mengajarkan kita semua akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, alam dan Tuhan.
Melalui Nyepi manusia mengevaluasi hubungan antar sesama manusia, hubungan antara manusia dengan Tuhan penciptanya serta hubungan antara Manusia dengan alam.
Saat nyepi manusia dan semesta sama-sama mencari keseimbangan dan memperbaiki dirinya dalam relasinya.
Bahkan Konsep ini dalam perkembangan ilmu pengetahuan telah mutlak diadopsi dan dijabarkan dalam teori ekonomi lingkungan yang dikenal sebagai “3P”. Yakni Profit, People dan Planet.
Inti teorinya, jika ingin jujur, kita bukan berasal dari dunia barat. Melainkan bersumber pada sistem nilai dan kearifan lokal yang dianut oleh masyarakat adat Bali, khususnya dalam perayaan rangkaian kegiatan di Hari Raya Nyepi.
Sebagai contoh, Melalui Upacara Tawur Kesanga kita semua diingatkan untuk disiplin dan “balance” bagaimana melestarikan alam sebagai bagian dari tuntutan dan kebutuhan kekinian dan masa datang. Kental muatan keseimbangan jiwa.
Juga melalui upacara Melasti, yang dilakukan 3 atau 4 hari sebelum Hari raya Nyepi. Di mana dilakukan penyucian diri dengan hati yang tulus dan ikhlas. Sehingga nantinya Nyepi dirayakan, manusia telah kembali melihat diri dalam keadaan yang jernih dan daya nalar tinggi.
Dengan itu, diharapkan dapat melahirkan sikap untuk mengintrospeksi diri dengan melepas ssesuatu yang tidak baik dan memulai hidup yang suci menuju jalan kebenaran.
Jadi perayaan hari raya nyepi itu erat sekali dengan filosofi revolusi mental, di mana perilaku individu akan bergerak kepada kebaikan manakala sistem nilai harus disandarkan pada inti filosofisnya dengan pendekatan yang sistematis dan konstruktif.
Titik tekannya bukan pada hal empiris yang cenderung matematis klasik tapi lebih pada perkembangan sistem nilai, peradaban kemanusiaan dan intelektual manusia.
Selamat Hari Raya Nyepi, bagi keluargaku umat Hindu yang merayakan. ???????? []
Arteria Dahlan ST SH MH