Hermanto Ingatkan HMI Bahaya Politik Uang Munculkan Politik Transaksional Menumbuhkan Korupsi
SIJUNJUNG – Anggota DPR Dapil Sumbar I Hermanto dalam kunjungan kerjanya di daerah pemilihan menyempatkan hadir dan menjadi narasumber pada kegiatan Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Sijunjung. Ia meminta aktivis mahasiswa dan masyarakat mencermati patologi (penyakit) demokrasi.
“Patologi demokrasi itu antara lain politik uang, demagog dan high cost,” ujar Hermanto.
Politik uang, jelasnya, merupakan pembodohan rakyat, mematikan kaderisasi politik, merusak proses demokrasi dan menghasilkan kepemimpinan yang tidak berkualitas.
“Biaya politik mahal yang memunculkan politik transaksional menumbuhkan korupsi dimana anggaran pembangunan diambil untuk mengembalikan utang kampanye,” tutur legislator dari FPKS DPR ini.
Penyakit demokrasi berikutnya adalah demagog yaitu pencitraan yang tidak substantif yang kerap membohongi dan menipu atau bersifat fatamorgana semu.
“Selanjutnya pemimpin yang tidak didukung dengan kualitas, kapasitas dan kapabilitas.
Cenderung hoak dimana membenarkan yang salah atau menyalahkan yang benar,” tutur Hermanto.
Jangan terperangah dengan pencitraan. “Pencitraan itu bayangan, bukan sesungguhnya,” tambah Hermanto.
High cost demokrasi merupakan penyakit. Kerap kali menutup peluang pemimpin berkualitas dan berintegritas untuk muncul karena biaya tinggi yang cenderung bersifat tranksaksional.
“Biaya tinggi demokrasi mengundang oligarki yang bermodal untuk membayar proses politik sehingga berdampak pada terbentuknya jebakan kebijakan sistem pemerintahan yang sulit membuat keputusan kecuali mengikuti keinginan oligar dan mengabaikan aspirasi rakyat,” papar Hermanto.
Kepada mahasiswa, Hermanto meminta agar turun ke masyarakat.
“Lihat realitas dan bantu masyarakat,” katanya.
“Perlu peran mahasiswa untuk menjelaskan dan memberi pencerahan pada masyarakat tentang dampak buruk money politic, demagog dan biaya tinggi terhadap proses demokrasi untuk melahirkan pemimpin berkualitas”, tutur Hermanto.
Mahasiswa juga diminta untuk memanfaatkan peluang bonus demografi dalam proses demokrasi. “Demokrasi memberi peluang sebesar-besarnya bagi kaum milenial guna meningkatkan kapasitas untuk mengisi ruang publik dalam regenerasi kepemimpinan bangsa dan negara,” pungkas Hermanto.
Kegiatan Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Sijunjung diselenggarakan di Gedung Pancasila, Senin (26/7). Hadir Ketua Umum PB HMI Reihan Ariatama, Presidiun MW KAHMI Sumbar Humaidi, Wakil Bupati Sijunjung Iradatillah, Wakil Ketua DPRD Sijunjung Syofian Hendri dan tokoh Sijunjung Hendri Susanto. (joko)