‘Hindari Kampanye Hitam, Jangan Ada Korban Lagi Selain Azwar Anas’
JAKARTA – Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong meminta seluruh kandidat dan penduduk calon kepala daerah untuk menghindari black campaign (kampanye hitam). Ali Taher berharap pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2018 ini nilai-nilai demokrasi yang bagus lebih ditonjolkan dalam kampanye.
Ali Taher menilai, kampanye hitam merusak identitas pribadi. Untuk itu, kampanye hitam harus dihindari. Sebab, kampanye hitam itu mengasumsikan seseorang seolah-olah ada peristiwa yang terjadi tanpa didukung atau belum tentu ada bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Kampanye hitam perlu dihindari. Jika ini terus terjadi sangat disayangkan dalam proses demokratisasi yang sedang kita. Sebab, seorang politisi sejatinya kembali pada prinsip-prinsip kebenaran dan nilai-nilai kejujuran seperti yang diajarkan agama dan Pancasila yang kita anut,” ujar Ali Taher pada wartawan Ahad (21/1/2018).
Ia mencontohkan yang paling aktual, korban dari kampanye hitam yakni cawagub Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas. Hal itu yang menyebabkan Azwar Anas memilih mundur dari pasangan calon (paslon) Syaifullah Yusuf. Ali Tahir menyayangkan kampanye hitam dilakukan oleh pihak yang tak bertanggungjawab.
Apa ada sanksi atau solusi bagi mereka yang melakukan kampanye hitam tersebut?
“Satu-satunya harapan kita di era ini, memberikan pencerahan pada masyarakat ‘melek’ politik. Dan masyarakat harus tahu yang mana benar dan mana yang salah. Dari kacamata agama dan hukum, ini tindakan tidak bagus. Jangan ada korban lagi seperti Bapak Azwar Anas yang gagal maju di Pilkada karena kampanye hitam,” tegas Politisi PAN asal Dapil Banten ini.
“Padahal tujuan kampanye itu baik untuk mengenalkan orang, mencari pemimpin terbaik untuk bangsa dan negara kita. Untuk itu, saya harapkan pada masyarakat bisa menilai secara bijak dan seksama secara baik tanpa harus menjelek-jelekkan kandidat lain. Karena cara itu melanggar etika dalam berpolitik,” paparnya. (HMS)