HMI Cabang Kendari Kecam Trump Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel
KENDARI – Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) Cabang Kendari mengecan sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Hal itu disampaikan oleh La Ode Aril Masri yang menjabat sebagai Ketua Umum Bidang Pergerakan. Bagi La Ode, keputusan Trump tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dianut oleh seluruh negara-negara di dunia.
“Tentu pengakuan ini akan menaikan tensi umat Islam seluruh dunia sebab Yerussalem salah satu kota suci Palestina serta terdapat Masjidil Aqsa. Di sisi lain Donal Trump telah mengabaikan kesepakatan tentang perdamaian dunia Palestina-Israel dengan memanfaatkan hak veto perdamian internasional yakni PBB,” jelas La Ode seperti yang disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Jambi, Selasa (12/12/2017).
La Ode menyampaikan, secara geografis Israel tidak memiliki wilayah di manapun di dunia ini termasuk kota suci Yerussalem. Menurut La Ode, ekspansi wilayah yang dilakukan Israel dengan cara-cara yang tidak manusiwai merupakan tindakan amoral.
“Klaim kepemilikan wilayah oleh Donal Trump akan menimbulkan gejolak di dunia Islam karena pada faktanya Yerussalem, kota yang terdapat di Palestina. Penjajahan yang dilancarkan Israel terhadap palestina yang dimotori presiden America serikat Donal Trump merupakan tindakan irrasional yang harus ditolak oleh dunia.
Maka Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) Cabang Kendari menyatakan sikap sebagai berikut :
1. Mengecam Presiden AmeriKa Serikat Donal Trump atas pengakuan Yerussalem sebagai ibu kota Israel (Yahudi)
2. Kemerdekaan Palestina martabat bagi dunia Islam, maka kami mengutuk segala tindakan irrasional Donal Tump
3. Ada indikasi politik SARA yang dimainkan dalam isu Palestina-Israel, maka pemerintah Indonesia harus berhati-hati karena berbahaya bagi kebhinekaan Indonesia
4. Mendesak Presiden Indonesia Joko Widodo untuk segera bersikap serasional mungkin dalam menyikapi isu Palestina-Israel
5. Mengajak seluruh umat muslim seluruh dunia untuk menolak pengakuan Yerussalem sebagai ibu kota Israel.