Hoax or Not, Ada 28 Rencana Kecurangan KPU Menangkan Ahok?

 Hoax or Not, Ada 28 Rencana Kecurangan KPU Menangkan Ahok?

awas dari sisi negatif media sosial

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Akhir-akhir ini ada saja orang membuat berita fitnah atau hoax di media sosial (medsos) seperti WhatsApp, Facebook, Twitter dan sebagainya. Hampir tiap saat kita disuguhkan berita semacam itu.

Saat ini redaksi mendapatkan berita, diberi judul “Hoax or Not? Semoga info ini hoax, namun bagi penggiat atau pengawas pemilu baik dari Bawaslu dan masyarakat bisa mewaspadai 28 titik ini. Apa salahnya?

Kali ini redaksi mendapatkan berita soal kecurangan KPU, tak disebut KPU atau KPU RI. Saat lintasparlemen mengkonfirmasi berita itu kepada Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, ia belum bisa dihubungi.

Berikut berita “Hoax ke Not“:

Kita bongkar soal rencana kecurangan KPU memenangkan Ahok:

1. Sumber kami di KPU yang masih cinta NKRI, memberi bocoran rencana kecurangan yang akan dilakukan demi memenangkan Ahok alias Zhong Wanxue

2. Ada rencana penambahan jumlah TPS untuk wilayah Jakarta Utara, 8 TPS dan salah satunya adalah TPS untuk RS PIK

3. Dari penambahan 8 TPS, selain 1 TPS RS PIK, ada 3 TPS di rusun Marunda, permintaan siapa?

4. Tahu kah anda, ada 650.000 pemilih ganda pada Pilgub DKI 2017 ini? Dan itu ibarat senjata yang bisa dipakai oleh cagub petahana alias Ahok

5. Dan 650.000 pemilih ganda tersebut masih masuk dalam DPT 7,1 jt yang dikeluarkan oleh KPU

6. Belum lagi 2800 NIK ganda yang bermasalah di Jakarta Utara yang tidak ditindaklanjuti KPUD

7. Kami belum akan membahas data tersebut, yang akan kami bahas adalah TPS tambahan ‘aspal’ yang akan dipakai para pekerja proyek reklamasi

8. Kemana suara pemilih dari puluhan ribu pekerja proyek reklamasi tersebut?

9. Puluhan ribu? Tidak, bahkan sumber kami katakan datanya mendekati ratusan ribu, pekerja ‘siluman’ proyek reklamasi

10. Dan tebak, suara mereka para pekerja proyek reklamasi akan difasilitasi dengan keberadaan TPS-TPS tambahan

11. Akan terjadi mobilisasi besar besaran yang sistematis dengan menggunakan fasilitas TPS tambahan yg disetujui KPU

12. Apakah Anda yakin data DPT 7,1 pemilih adalah data akurat?, Bukan data +1 data siluman (aspal, ganda dan sebagainya) ingat 650.000 itu

13. KPU pusat telah mengintervensi data KPUD Jakarta untuk DPT 7,1 serta desakan penambahan TPS pada kantong suara Ahok

14. Bahkan sumber kami mengatakan ada arahan dari Kebagusan serta Medan merdeka kepada KPU pusat untuk bantu segala cara menangkan Ahok

15. Yang perlu Anda ingat adalah, orangnya masih sama, pengatur rencana kecurangan pada pilpres 2014, PDIP dan KPU

16. Pekerja proyek reklamasi akan memberikan suaranya di TPS-TPS tambahan dengan ketua TPS dan saksi saksi yang sudah disiapkan

17. Timses calon gubernur lain akan fokus pada jumlah TPS yang sudah diberitahukan sebelumnya tanpa mengetahui adanya TPS Tambahan ‘aspal’

18. Mungkin banyak pihak yang mempertanyakan data yang kami berikan, tetapi banyak pihak lupa pilpres 2014 adalah pilpres penuh kecurangan

19. Pilpres 2014 banyak yg mengatakan disiapkan dengan matang penuh kejujuran serta akuntabel, tetapi kenyataannya?

20. Ingat skandal sate Senayan yg terang benderang, KPU-PDIP-Polri

21. Lalu apakah semua yg dulu pernah dlakukan pada pilpres 2014 tidak akan terjadi pada Pilgub 2017? Jangan naif dan mau dibodohi lagi kawan

22. Orangnya masih sama, lembaganya masih sama, bahkan salah satunya kini menjadi kepala badan intelejen negara

23. Dan satu catatan utama, mereka sekarang berada dalam satu kubu, kubu Zhong Wanxue alias Ahok

24. Ingatlah, kecurangan adalah kita (Surya Paloh, Megawati, dan yang lainnya)

25. Lembaran pembongkaran kebusukan kali ini tentang TPS-TPS tambahan, setelah lembaran tentang 25 ahli IT asal China kami bahas sebelumnya

26. Berpikir dengan akal sehat, mengapa KPUD memutuskan menambah 3 TPS di rusun Marunda?

27. Serta satu TPS untuk TPS RS PIK, dimana semua mengetahui berapa jumlah pasien dan kepedulian orang Chinese untuk memberi suara?

28. Semua demi mengakomodir dan memfasilitasi kantong kantong suara Ahok, karena akan ada mobilisasi besar besaran

Ibu Pertiwi menangis melihat pengkhianat negeri dibiarkan bekerja tanpa diwaspadai, apakah kalian kini hanya bisa berdiam diri? (Diperoleh dari Medsos)

Facebook Comments Box