Idul Fitri Momentum Benahi Bangsa Ini

 Idul Fitri Momentum Benahi Bangsa Ini

Mohon maaf lahir bathin.
Iedul Fitri 1 Syawal 1442 H.

Luka bathin di Bangsa ini sudah parahkah?

Pertanyaan ini menggelayut di kepala sejak tadi malam; sampai tadi pagi mau bergegas menuju Masjid Nurul Jannah untuk tunaikan Solat Iedil Fitri, 1 Syawal 1442 H atau jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021.

Ramadhan, bulan taubat, rahmat dan Magfirah (ampunan). Sejatinya, bulan ini, Allah SWT, pemilik, penguasa dan pengatur Alam semesta menebarkan Rahmat dan Kasih Sayang-Nya. Hendak nya di jemput oleh siapapun, hamba2 Nya di Bumi Nya ini, termasuk di negeri ini, untuk bertaubat, membersihkan diri seraya menomohon kan ampunan, rahmat dan dan magfirah.

Karena di Bulan yang penuh Rahmat ini Allah SWT sediakan, suatu malam. Yakni: Malam Lailatul Qadr. Malam seribu bulan. 83 tahun, ibadah dan ampunan nya akan di ijabah. Suatau bentangan umur yang belum tentu di gapai oleh kaum beriman, untuk reguk cawan Ilahi.

Tapi, ternyata. Ramadhan ini bagi sebagian yang terlihat begitu khusu’ nya taqarrub ilallah. Namun sebagian sebagai penghamba dunia dan kenikmatan kekuasaan. Masih saja menebar petaka.
Nauzubillah.

Ada seoran ulama besar, kharismatik. Membawa obor dan suluh bagi kaum2 di kegelapan. Beliau berjuang untuk ingatkan agar jangan berlaku munkar dan maksiat kpd Allah saat berkuasa. Tapi para penguasa pongah lagi pandir itu tidak ambil ibrah se akan2. Mereka tidak. Dan tetap berlaku kasar dan kejam.

Ingat lah wahai penguasa, kita semua pasti mati. Dan hanya tunggu giliran saja. Jangan sombong dan mentang2. Kita semua dari tanah dan akan kembali ke tanah. Kekuasaan itu hanya seumur jagung. Jangan lah kalian congkak dan sombong seperti Fira’un.

Kalian tindas Rakyat, yang hanya ingin ber sua dengan sanak famili di kampung halaman. Bahkan dengan pongah bangsa Aseng itu lebih penting. Nauzubillah.

Bertaubat lah. Kembali lah ke Fitri mu. Mumpung ini masih suasan fitri. Jangan melampaui batas. Allah SWT, pemilik dan pengatur semesta alam sangat benci jika pakaian kesombongan itu kalian pakai. Kalian akan dan pasti terhina. Kekuasaan itu tidak lama. Dan pastinakan di cabut oleh Nya.

Beristigfar dan mohon ampuanan, agar Bangsa ini selamat. Jika tidak sebagaimana penutup Khotbah yang disampaikan oleh Khatib Muda, di Masjid Nurul Jannah itu. “Jangan2 kita turut andil besar atas kerusakan negeri ini” Nauzu billah, tsumma nauzubillah.

Wal Affu min kum.
Taqaballahu min kum taqabbal ya Kariim.
Mohon maaf lahir batihin

Kukusan, 1 Syawaal 1442 H
Kamis, 13 Mei 2021

Al Faqir ilallah

Muslim Arbi

Facebook Comments Box