Ikhtiar Hadapi Pandemi

 Ikhtiar Hadapi Pandemi

Oleh: Eva Yuliana, MSi, Anggota DPR RI Komisi III Fraksi Partai Nasdem

Jelang setahun pandemi Covid 19, bangsa Indonesia masih berkutat dalam perjuangan menghadapi serangan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan Tiongkok ini. Berbagai cara dan program telah dan terus dilakukan pemerintah untuk menghadapi dan menyikapi situasi pandemi. Mulai pemberlakukan kebijakan New Normal, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPMK), dan terakhir program vaksinasi nasional.

Segala daya dan upaya yang telah dilakukan ternyata belum juga membuat statistik penularan virus Covid menurun. Terakhir, bahkan secara komulatif telah menembus angka satu juta lebih kasus positif covid. Jumlah yang mesti mendapat perhatian serius kita bersama. Belum lagi, berapa saja jumlah kematian akibat terpapar virus covid.

Dalam kesempatan ini, saya mengajak segenap pihak untuk sekali lagi lebih aware terhadap fakta dan fenomena pandemi Covid 19 saat ini. Saya mengajak kita berikhtiar bersama menghadapi pandemi ini. Terlebih, menghadapinya dalam kerangka semangat nasionalisme. Bagaimana pun, saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi “musuh” yang tidak ringan.

Tiga hal yang dalam kesempatan ini ingin saya sampaikan sebagai sumbangan pendapat. Pertama, dari sisi pemerintah dan kebijakan terkait pandemi covid. Saya berharap, kebijakan yang diambil pemerintah betul-betul memberikan rasa keamanan dan kenyamanan untuk masyarakat. Dilema antara kesehatan atau ekonomi nasional tidak boleh lagi menjadi pilihan. Keduanya mesti dipertimbangkan secara cermat dan tepat agar berjalan secara damai dan sinergis.

Pemerintah dengan segala sumber daya yang ada tidak boleh kalah dalam menghadapi kondisi ini. Pentingnya kebijakan sikap berdamai dan sinergis antara dua komponen pertimbangan tadi, kesehatan dan ekonomi, saat ini benar-benar dan sangat-sangat ditunggu masyarakat Indonesia. Satu sisi, kebijakan dan program yang dibuat memang dimaksudkan untuk menekan angka penyebaran covid.

Tapi di sisi lain, kebijakan dan program tersebut mesti disertai solusi dan jaring pengaman praktis untuk masyarakat. Saya sangat berharap, kebijakan dan progam yang dibuat tidak berbenturan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat untuk tetap hidup aman dan nyaman. Sebab, suasana hidup yang relatif tidak aman dan nyaman hanya akan menimbulkan gangguan-gangguan psikis sosial dan personal dari setiap individu masyarakat. Sebab, saat psikis terganggu, kesehatan dan imunitas tubuh yang bakal terserang dan menjadi lemah.

Ujung-ujungnya, saat imunitas tubuh lemah, serangan dan paparan virus covid menjadi sangat mudah masuk, bahkan bisa jadi jauh lebih berbahaya daya rusaknya. Maka, memang sebenarnya dibutuhkan kehati-hatian tingkat tinggi dalam setiap lontaran kebijakan dan program penanganan pandemi covid.

Masih dari sisi kepemerintahan, saya mengharap betul terciptanya koordinasi antara pemerintah pusat, propinsi dan daerah. Bukan hanya tercipta, tapi mesti lebih diperkuat lagi. Bagaimana pun yang mengahadapi di lapangan langsung itu adalah pemerintah daerah. Sehingga, pandangan dan pemikiran ttg kondisi masyarakat dari pemerintah daerah perlu didengarkan guna menjadi bahan pertimbangan kebijakan di pemerintah propinsi atau pusat.

Kedua, dari sisi masyarakat dengan segala dinamikanya terkait pandemi covid. Dalam hal ini, saya sangat berharap, setiap individu masyarakat betul-betul patuh menjalankan kebijakan dan program yang telah diputuskan pemerintah. Tidak perlu lagi ada kecurigaan dan kekhawatiran terkait kebijakan dan program yang ada. Sekali lagi, ini semua adalah ikhtiar kita bersama. Yakin dan percayakan penanganan pandemi covid dalam satu kendali yang sama.

Patuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan virus covid. Taati aturan dan kebijakan program yang dikeluarkan pemerintah. Jaga diri, jaga keluarga, jaga lingkungan, dan jaga bangsa kita dengan mematuhi kebijakan dan program penanganan covid yang ada.

Ketiga, terkait vaksinasi covid. Saya dengan segala kapasitas yang ada, baik sebagai pribadi maupun sebagai Anggota DPR RI Komisi III Fraksi Partai Nasdem, mendorong segera dituntaskannya program vaksinasi covid secara nasional. Segala teknis pendataan, pelaksanaan, dan kemungkinan-kemungkinan kendala yang ada harus segera disusun dan diselesaikan. Saya mendorong segenap pihak yang berkompeten dalam hal ini untuk bekerja secara lebih ekstra menjalankan salah satu bentuk ikhtiar nyata menghadapi pandemi covid ini.

Saya optimis, vaksinasi nasional bisa menjadi pintu penyelesaian persoalan pandemi. Maka dari itu, saya juga mendorong pihak swasta untuk ikut membantu pemerintah menyiapkan vaksinasi mandiri. Tentu saja melalui prosedur dan koordinasi yang intens dengan Satgas Covid di masing-masing tempatnya berada. Terakhir, untuk menopang vaksinasi nasional lebih lanjut, saya juga mendorong segera diselesaikannya ketentuan-ketentuan terkait jenis vaksin produk anak negeri. Bila ketentuan farmasi segera tercapai, keberadaan vaksin dalam negeri pasti akan sangat membantu pemerintah. Baik dari sisi ketersediaan dan pembiayaan vaksin. Tidak perlu lagi mengandalkan vaksin-vaksin produk impor yang dipastikan jauh lebih mahal. Itu pun belum tentu tersedia.

Sama sekali tidak bermaksud menuding, saya berpendapat, saatnya kini kita semua berjuang menekan habis kepentingan dan kebutuhan yang bersifat kelompok dan/atau pribadi. Karena sekali lagi, ini semua adalah ikhtiar kita bersama. Demi kepentingan dan kebutuhan nasional. Bangsa Indonesia. Terima kasih. Salam. □◇□◇△▽○☆

Facebook Comments Box