Indag Watch Sebut Jokowi Lakukan Pencitraan, Hanura: Indag Watch Kurang Gaul

Presiden JokoWidodo terima petani saat open house Lebaran Idul Fitri
JAKARTA – Ketua Fraksi Hanura DPR-RI Inas N Zubir mengomentari sikap Koordinator Pemantau Industri dan Perdagangan (Indag) Watch Muslim Arbi yang menilai acara Open House Presiden Joko Widodo di Istana Bogor yang bertepatan dengan hari lebaran, Jumat (15/6/2018) lalu saat menerima petani dan masyarakat sebagai pencitraan.
Arbi mengungkapkan Presiden Jokowi tidak memanfaatkan petani sebagai alat mengangkat keberpihakannya pada kemajuan dan kesejahteraan petani.
Inas menyebut Indag Watch tak memiliki data akurat terkait impor kebutuhan pokok untuk menjaga suply agar harga tetap terjaga. Bagi Inas, impor adalah solusi menghadapi kondisi kebutuhan pokok.
“Indag Watch kurang gaul karena tidak tahu kalau impor dilakukan karena data Mentan (Amran Sulaiman) tidak akurat sehingga demi menjaga suply agar harga tidak bergejolak maka diperlukan impor,” kata Inas, Selasa (18/6/2018).
Sebelumnya, Muslim Arbi Arbi meminta Jokowi tidak memanfaatkan petani sebagai alat mengangkat keberpihakannya pada kemajuan dan kesejahteraan petani.
“Petani Kondangan di Istana? Konon Petani di terima di Istana? Padahal Istana membiarkan Impor Garam, Beras, Hortikultura dll yang mematikan hidup Petani. Dan akibat itu para petani asing jadi sejahtera dan makmur karena hasil panen mereka terjual laris di negeri ini,” kata Arbi pada wartawan, Selasa (19/6/2018).
“Ah, kau hanya bikin pencitraan murahan di Tahun Politik dan jelang Pipres. Kau jual gambar itu ke mana-mana. Meski di Pilpres 2014 lalu, kau berjanji untuk sejahterakan Petani,” sambung Arbi. (HMS)