Indra J Piliang: Pilkada DKI Serba Baru, Mulai Metode hingga Pola Kerja pun Baru
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Politisi Muda Partai Golkar Indra Piliang mengatakan, kondisi perpolitikan di ibukota DKI Jakarta menjelang pencoblosan putaran kedua menjadi panas mencerminkan kondisi perpolitikan nasional secara umum.
Menurut Indra, jika memasuki pesta demokrasi seperti Pilkada kondisi politik mengalami gesekan dan makin panas. Dan apa yang terjadi di Jakarta bisa terjadi di daerah lainnya.
“Jadi Pilgub DKI Jakarta ini bisa dikatakan suatu proses yang mendahului pola berikutnya. Artinya pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Jakarta penuh dinamika yang bisa jadi potret secara nasional untuk lima tahun ke depan. Ini akan jadi pola di daerah lain,” kata Indra dalam Diskusi Publik “Dogma dan Liberasi Politik Dalam Mewujudkan Pilkada DKI Jakarta Damai” diselenggarakan oleh KMI, bertempat Gado Gado Boplo menteng, Senen (17/4/2017).
Ia menambahkan, Pilgub DKI Jakarta ini serba metode baru, bahkan teknologi yang digunakan juga baru, termasuk pola kerja relawan pun terbilang baru.
“Dulu tahun 2012 sangat mengandalkan serangan darat. Di mana serangan ini sangat mengandalkan relawan dan masing masing partai untuk PDI Perjuangan dan Gerindra masing-masing juga menyediakan 15 ribu orang atau relawan. Karena ada 15 ribu ribu TPS,” jelasnya.
Pola tersebut, lanjut Indra, tidak bisa digunakan sekarang, karena Pilgub DKI Jakarta saat ini lebih rasional. Hanya ada ketakutan yang dipaksakan bahwa Pilgub DKI Jakarta ini jadi irasional.
“Saya gak melihat ada suasana irasional, emosi tak ada. Karena saya tiap malam datang ke gang-gang. Beda ketika waktu sebelum tahun 1998 ada pengap di bawah, situasi informasi yang tertutup dan isu-isu yang seperti sekarang,” pungkasnya. (JODIRA)