Ingin Sekolah Sambil Wisata, SMA ICM Bogor Bisa Jadi Solusi
Jakarta, LintasParlemen.com— Grup Insan Cendekia Madani (ICM) kembali membuka sekolah baru di kawasan wisata Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi sekolah di kawasan wisata Gunung Gelis tentu menjadi nilai tambah sendiri bagi lahirnya sekolah yang tetap memadukan konsep kebutuhan masa kini dengan tetap melakukan penguatan kurikulum keislaman sebagai inti nilai (core value) dalam membentuk generasi pemimpin berkarakter Islami.
Direktur Eksekutif Sekolah Menengah Atas-Islam Terpadu (SMA IT ICM) Gunung Geulis, Mudzakkir Djabir mengungkapkan, pembukaan cabang baru ICM ini dilakukan untuk merespon minat dan kebutuhan masyarakat saat ini yang semakin melirik konsep sekolah islam yang modern dan berkarakter.
” Pemilihan kawasan Gunung Gelis sebagai lokasi sekolah tentunya bukan kebetulan, tetapi lebih kepada bagaimana kami menghadirkan sekolah yang tidak hanya sebagai tempat belajar ala sekolah umum yang ada saat ini, tetapi dengan suasana yang rekreatif dan masih bernuansa alam menjadikan siswa-siswi semakin betah untuk mengasah kemampuan akademiknya. Intinya sekolah sambil wisata, kira-kira begitu gambarannya” tutur Mudzakkir, Kamis (18/2/2015).
Sekolah ICM sendiri yang berpusat di Serpong, Tangerang Selatan tahun ini merupakan tahun yang ke 6 sejak didirikan tahun 2010 lalu. Meski terbilang masih belia, ICM sarat dengan berbagai prestasi. Baik yang diraih oleh ICM sebagai institusi, seperti akreditasi dengan predikat A, maupun capaian prestasi siswanya di tingkat nasional hingga internasional.
Sejalan dengan pertumbuhannya, sejak tahun lalu, ICM menetapkan penguatan visi dan misi, yakni Menjadi sekolah terdepan yang mengembangkan keunikan siswa untuk menghasilkan pemimpin berkarakter Islami, dan turut bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat madani.
Penguatan visi dan misi ICM, diterjemahkan secara praksis dalam transformasi gradual yang meliputi, standar kompetensi lulusan, learning methods, hingga pada rencana jangka menengah ICM tahun 2020 serta program kerja tahunan.
Poin pertama penguatan visi ICM, adalah mengembangkan keunikan potensi diri siswa dan civitas lainnya, sehingga buah dari optimalisasi tersebut menjadi jalinan sinergitas yang kuat dan saling menguatkan.
Berbagai program didesain berbasis pada kekuatan yang ada untuk dapat memetakan, merancang, mengawal proses, hingga mengevaluasi terwujudnya visi ICM. Status Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) yang berhasil diraih ICM, adalah satu bentuk upaya konkret kami dalam merancang kurikulum yang dapat melayani kebutuhan siswa.
Dengan predikat SPK ini, ICM dapat mengembangkan kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Diantaranya mewujud nyata dalam kerjasama dengan Cambridge International, Apple Education South Asia dan Google Education. Berbagai partnership tersebut, bermuara pada pencapaian visi dan misi ICM.
Penguatan kurikulum keislaman sebagai inti nilai (core value) dalam membentuk generasi pemimpin berkarakter Islami, juga terus dilakukan. Inovasi metode pengajaran tahsin, tahfidz, fiqih, aqidah, dan sejarah Islam, diwujudkan melalui penyampaian konten dengan lebih menarik guna mendapatkan pemahaman yang mendalam. Metodologi transformasi nilai keislaman di ICM, tidak hanya penguasaan di permukaan, tapi juga mampu menggerakkan siswa dalam pengamalan.