Ini Bukti-bukti Ahok akan Keok di Putaran II Pilkada DKI
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Banyak menganalisis pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua berlangsung sengit dan menarik diikuti yang mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anis-Sandi.
Dengan analisis tajam, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin memprediksi pada gelaran Pilkada nanti, pasagan Ahok-Djarot kalah telak atau keok dari paslon nomor 3 Anis-Sandi.
Apa alasan Ujang merasa yakin Anis-Sandi menang di putaran II. Itu karena mayoritas suara Agus-Sylvi akan beralih ke pasangan nomor 3 itu. Analisis itu juga ditopang dengan pembuktian sebelum pemilihan terjadi mayoritas lembaga survei menyampaikan awal kampanye bahwa trend suara Agus-Sylvi cenderung naik. Namun suara Anies-Sandi tak bertambah, begitu pula sebaliknya
“Jika dilihat dari kultur pemilih DKI Jakarta , pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi memiliki ikatan yang sama. Di putaran I suara keduanya terpecah setelah di putaran kedua suara mereka bersatu, bahkan terlihat sangat solid,” jelas Ujang di Jakarta, Senin (20/2/2017) kemarin.
Dan Kecenderungan para konstituen DKI itu, terangnya, dapat dibuktikan dengan sejumlah relawan, pengurus partai hingga gerbong partai mulai menyampaikan bahkan mendeklarasikan dukungannya untuk Anies-Sandi di putaran ke II.
“Bukan itu saja, dari suara akar rumput partai pengusung Agus-Sylvi seperti PKB, PAN dan PPP berangsur-angsur mulai merapat ke Paslon nomor 3. Ini kan tanda-tanda alam,” terang Ujang yang juga dosen politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini.
Pembuktian lainnya, mantan Staf Ahli Ketua DPR ini menjelaskan, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) di bawah arahan pimpinan Denny JA. Dalam rilisnya menyampaikan hasil survei pilkada DKI Jakarta, Rabu (14/12) bahwa saat ini sekitar 60,3 persen warga menginginkan gubernur baru.
Itu artinya, mayoritas pemilik suara di putaran II Pilkada DKI, ingin agar Ahok tidak terpilih kembali alias Ahok kalah bin keok pada saat pemungutan suara yang digelar di TPS 19 April 2017 mendatang.
“Jika kita jeli melihat Pemilihan Suara Ulang (PSU) yang digelar kemarin, kita bisa lihat indikasinya sangat kuat bahwa Ahok-Djarot akan kalah. Bahkan ada satu TPS Ahok menang berbalik arah mendukung nomor 3 dan masyarakat setempat lebih memilih Anis-Sandi. Saat ini momentum Anis sebagai pemimpin Baru di DKI, tinggal bagaimana dia menjaga momentum itu,” paparnya.
“Angka yang pada PSU itu mengalami perubahan, pada tanggal 15 Februari 2017 Agus 77 suara. Di PSU, hilang hingga 70 suara. Untuk nomor 2, memperoleh 29 suara. Itu artinya kehilangan 10 suara. Suara Anies-Sandi justru naik di angka signifikan,” sambung alumni HMI ini.
“Itu artinya, suara Agus-Sylvi yang cenderung ke paslon nomor 3, dan suara Ahok-Djarot tergerus hingga yang tersisa tingga 19 suara saja. Psikologi politik menarik dicermati. Kecenderungan emilih dan partai politik berramai-ramai mengarah ke paslon nomor urut 3,” pungkas. (HMS)