Ini Tanggapan HMI Terkait Konflik Berkepanjangan Palestina-Israel
JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Riduan Syah mengatakan, eskalasi ketegangan di kompleks Masjid Al-Aqsa sejak Palestina di duduki Israel ketika perang Arab-Israel (1967) mengalami pasang surut.
Menurut Riduan, sepekan terakhir malahan semakin rumit, semenjak Israel mulai menunjukkan arogansinya mengontrol akses masuk bagi ummat muslim Palestina, bahkan ummat muslim se-dunia terhadap Mesjid Al-Aqsa.
“Padahal kebasan menjalankan agama maupun beribadah adalah hak dasar setiap manusia,” kata Riduan seperti disampaikan lintasparlemen.com, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Riduan menjelaskan, tindakan semena-mena Israel terhadap warga palestina, merupakan pelanggran HAM berat yang sistematis. Indonesia merupakan bangsa yang besar, lihat Pembukaan UUD kita bahwasanya kita sudah jauh-jauh hari menyatakan “Kemerdekaan ialah hak setiap bangsa”.
“Ini murapakan landasan dasar bagi Pemerintah RI untuk mengambil sikap tegas terkait kondisi kekinian konflik Israel-Palestina,” tegasnya.
Terkait konflik Israel-Palestina sepekan terahir ini. Kami, Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta. Mengambil sikap sebagai berikut:
1. Mengutuk keras setiap tindakan yang semena-mena terhadap rakyat Palestina oleh Aparat Israel.
2. Mendesak Pemimpin-pemimpin Dunia agar segera menekan Israel untuk terwujudnya perdamaian di kawasan Gaza. Khususnya Pemerintah Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel.
3. Mendesak DK PBB agar segera memberikan resolusi yang tepat, karena konflik ini sudah menyangkut kejahatan HAM yang di lakukan Oleh Israel.
4. Mendesak Pemerintah dalam hal ini Presiden RI, agar segera berperan aktif dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. Terutama melalui peran strategisnya baik itu Di PBB, sebagai representatif Negara berpenduduk mayoritas muslim di dunia, maupun juga sebagai Negara yang berpengaruh di kawasan ASEAN.
5. Menghimbau seluruh element bangsa untuk memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah yang strategis dan kongkrit. Atas konflik yang menyebabkan penderitaan lahir dan batin warga sipil Palestina yang berkepanjangan.
6. Terahir, menghimbau seluruh ummat Islam dimanapun berada dan kapanpun, mari kita berdoa agar penderitaan saudara-saudara kita di Palestina agar segerah berahir.
Demikianlah pernyataan sikap ini kami sampaikan kepada semua pihak. Harus kita ingat, bahwa jangan sampai kemarahan ummat Islam khususnya di Indonesia mumuncak sehingga semakin memperkeruh suasana. Untuk itu Pemerintah harus serius dalam hal ini.
Billahi Taufiq Wal Hidayah
————-