Jadi Viral, Komentar AM Fatwa Soal Bendera Merah Putih Berkaligrafi, Ini Komentar Netizen
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI Andi Mapetahang Fatwa atau biasa dikenal AM Fatwa membuat status di halaman Facebooknya yang menjadi viral di media sosial (medsos). Hingga saat ini sudah dibagikan 74 kali dengan komentar ratusan kali.
Padahal, baru diposting Jumat kemarin, pukul 15.37 WIB (20/1/2017). Dan komentar politisi senior PAN itu bisa saja bertambah seiring waktu terus berjalan.
Di akun Facebooknya, AM Fatwa mencermati sikap pemerintah mengusut pengibar bendera merah putih berkaligrafi. Menurutnya, pengusutan itu hanya membuahkan kegaduhan baru di tengah masyarakat.
“Pengusutan terhadap pengibar bendera merah putih bertuliskan kaligrafi, hanya menghasilkan KEGADUHAN di tengah Masyarakat, dan berpotensi mempertontonka ketidakadilan aparat kepada rakyat !,” tulis AM Fatwa.
Netizen pun berlomba-lomba berkomentar, berikut komentar mereka:
1. Ahmad Riady: Lebih penting diusut bendera (logo) PKI, bendera Cina yg sdh menjadi larangan di Negeri RI dari pada bendera Merah Putih bertuliskan kaligrafi. Cukup ditegur untuk tdk memakai. Jgn ada kesan kpd publik, ketidak adilan. Bagai mana, biasa ada spanduk latar belakang merah putih kemudian bertuliskan Thema atau setuan. Mungkin cuma begitu maksunya. Bukan dianggap bendera resmi. Mohon maaf sebatas input kpd yg berkompeten, selaku hak kami mengeluarkan pendapat.
2. Mulya Al-Bantani: Terlalu demonstratif kepentingan, pemilihan kasus yg mana mau dibawa kejalur hukum terlalu kekanak-kanakan, sadar atau tidak mayoritas umat islam sepertinya akan tergerak ketika menemukan moment pemantik yang pas
3. Eyang Mustafo: Polri sedang mendemonstrasikan ketidak adilan penegak hukum. Apakah ada pesenan atau ketidak fahaman hukum dr Polri ? Bgmn negara hukum akan tegak klo penegak hukumnya begini???
4. Nukman Congke: Betul, negeri ini semakin gaduh dari ulah para penega hkm termasuk aparat
5. Bambang Budis: YG JELAS2 Menghina Alqur’an dibiarkan berPutar2 spt ngga ada ujungnya padahal itu biang kerok semua Kegaduhan!!!
6. Abdurrahman Bafadal: Seharusnya tidak usah di besar-besarkan, panggil tanya motifasinya,nasehati tanpa nya kan lebih bijak,insha Allah tidak akan memancing kegaduhan
7. Bachtiar Obie: Betuuuls sekali Pak Ketua ….. ini kenapa yah Bangsa kita sampai demikian ….. maaf ada kah upaya dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kita menenangkan kembali Bangsa ini agar dpt spt yg dulu…
8. Andi Muhammad Ridwan: Itu ditangkap bandar narkoba pak, koruptor pak, imigran ilegal dari cina pak, bukan ummat Islam pak, bapak kan islam syahadat. Sadar pak ajal bisa setiap saat.
9. Rendy Tri Suanto: Semakin tampak siapa KAPOLRI. Siapa di belakang sang wayang ini.
Siapa dalang KAPOLRI.
10. Arif Budiman: Terkesan, pemerintah menunjukan eksistensinya dg mengkriminalkan siapapun yang tak sejalan dg pemerintah.
Lorong gelap menuju otoriterisme
Sementara Kuasa hukum NF, pembawa Bendera RI bertuliskan Arab, M Kamil mengatakan bahwa kliennya membuat bendera dengan tulisan Arab itu dibuat atas dasar inisiatif sendiri. Bendera ini kemudian dibawanya saat Aksi Bela Islam 1, 2, dan 3. Bendera ini juga sempat terlihat di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sebelum sidang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) digelar di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (17/1) pagi.
Kamil mempertanyakan pada pihak kepolisian yang baru menangkap kliennya usai unjuk rasa menuntut Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri. Jika memang dinilai salah, ia menyatakan seharusnya penangkapan NF telah dilakukan sejak Aksi Bela Islam. Entahlah. (HMS)