Jadikan 4 Pilar Kebangsaan Rujukan Kampanye Pilkada
JEMBER – Anggota MPR RI Amin Ak mengajak semua kontestan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak beserta tim suksesnya komitmen dengan empat pilar kebangsaan secara konsekuen. Empat pilar kebangsaan adalah Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan menerapkan empat pilar dalam mengikuti proses Pilkada, maka hal itu akan berdampak pada masyarakat konstituen untuk lebih mengepankan kedewasaan dan kebijakan berpikir sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Empat Pilar adalah panduan bagi kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal itu disampaikan wakil rakyat dari Dapil Jatim IV (Kabupaten Jember dan Lumajang) itu saat menyampaikan hal itu saat Sosialisai Empat Pilar MPR RI, Sabtu (3/10) di Kantor Majlis Ta’lim Habib Sholih Tanggul, Jember, Jawa Timur.
Di hadapan santri dan pengasuh Majlis Ta’lim Habib Sholih, Amin mengingatkan, pentingnya persatuan dan kesatuan ditengah perhelatan Pilkada serentak tahun ini. Ia mengutip nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga yakni Persatuan Indonesia yang jika diterapkan secara konsekuen, mampu mencegah konflik akibat perbedaan pilihan politik dalam gelaran Pilkada Serentak 2020.
“Praktik politik yang berpotensi memecah belah anak bangsa mesti dihindarkan karena bertentangan dengan semangat ideologi negara,” ujarnya.
Menurut Amin, bangsa Indonesia mempunyai modal yang sangat kuat menghadapi tantangan dan ancaman apapun. Kita bisa tetap kuat dan mampu mengatasi berbagai persoalan bangsa dengan modal besar itu.
Pilkada serentak janganlah menafikan kebhinnekaan, sehingga momentum Pilkada bisa menjadi satu sarana mempererat dan mempersatukan kita semua. Saat perbedaan mengemuka, komitmen untuk memperkuat pondasi rumah kebangsaan akan memandu masyarakat untuk tetap dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
Ideologi Pancasila akan menjadi landasan kuat kita dalam menyikapi perbedaan pilihan politik secara dewasa dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan diatas kepentingan politik. Pilkada hanyalah bagian dari praktik demokrasi dimana semua warga negara yang punya hak pilih boleh memilih pemimpin secara bebas dan rahasia.
“Tidak Perlu ada konflik karena beda pilihan politik. Semua memiliki tujuan yang sama untuk membangun daerahnya yang lebih baik, dengan cara memilih pemimpin yang bisa membawa kemajuan,” tegasnya.
Empat pilar kebangsaan, lanjut Amin, bisa menjadi panduan agar semua pihak menjaga keamanan dan ketentraman Pilkada. Permainan politik bermuatan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) harus dijauhi. Apalagi mengadu domba antar satu calon pasangan dengan pasangan lainnya.
“Alangkah indahnya jika kontestasi Pilkada menjadi ajang beradu visi dan misi, beradu siapa program terbaik untuk menyejahterakan rakyat dan memajukan daerah. Rakyat diberikan pilihan secara cerdas dan berkualitas, sehingga hasilnya pun bermanfaat bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyatnya,” kata Anggota Komisi VI DPR RI ini. A3)