Jangan Dicap Radikal, Anak Bangsa yang Amalkan Ajaran Agama dengan Baik
PADANG – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hermanto mengungkapkan sejak dahulu bangsa Indonesia sudah menganut agama sesuai keyakinan masing-masing. Atas keyakinannya tersebut, Bangsa Indonesia mengamalkan perintah-perintah agama yang dianutnya secara baik.
“Jadi kalau sekarang banyak anak bangsa yang berusaha menjalankan perintah agama dengan sebaik-baiknya maka sudah selayaknya demikian. Jangan disebut radikal,” papar Hermanto dihadapan peserta kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat, Padang, Minggu (21/11/2021).
Apalagi Sila pertama Pancasila menyebutkan: Ketuhanan yang Maha Esa. “Sila tersebut mengandung makna Negara menjamin penduduknya untuk melaksanakan perintah agamanya masing-masing,” ucap legislator dari FPKS MPR RI ini.
Yang penting, lanjutnya, masing-masing penganut agama tetap menjaga hubungan baik, mengembangkan toleransi dan tidak boleh melakukan pemaksaan kehendak dalam beragama. “Saling menghormati dan menghargai setiap anak bangsa yang tengah menjalankan perintah agamanya. Tidak ada paksaan dalam beragama,” ucap Hermanto.
Menurut Hermanto, toleransi dalam berbangsa sudah dicontohkan oleh para pendiri bangsa dari kalangan ulama yaitu ketika terjadi tuntutan perubahan Sila pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta yang mencantumkan kalimat: ‘dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya’. “Untuk persatuan bangsa, saat itu para ulama setuju menghapus kalimat tersebut,” ungkapnya.
“Sila pertama Pancasila akhirnya disetujui oleh semua elemen bangsa seperti yang kita kenal sekarang berbunyi: Ketuhanan yang Maha Esa,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.
Hadir dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar tersebut 4 anggota DPRD Kota Padang yaitu Muharlion, Rafdi, Pun Ardi dan Jafar. Hadir juga dua tokoh muda setempat Dede Suhendi dan Okbar Sixtoni.