Jelang Munas, Senior Golkar DKI: Silahkan Berkompetisi dengan Sehat
JAKARTA – Senior Partai Golkar DKI Jakarta Andi Rukman menyampaikan para kandidat dan tim sukses Ketua Umum Golkar tidak saling sikut dan saling menjegal. Andi berpesan seluruh kader Golkar harus saling bergandengan tangan untuk kemajuan Golkar di masa akan datang.
“Menyoroti mengenai masalah perebutan ketum, ini demokrasi siapapun yang berhak maju tidak boleh ada saling membunuh harus saling merangkul, silahkan berkompetisi dengan sehat,” kata Andi pada diskusi yang digelar Forum Komunikasi Putra Putri Golongan Karya bertema “MISI GOLKAR UNTUK INDONESIA MAJU, ADIL & MAKMUR”, di Winners Cafe, Jalan Cikini Raya, Nomor 77, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019) kemarin.
“Terakhir, kita tersumbat komunikasi kali ini, kali ini bagus karena di forum-forum resmi sehingga gagasan bisa keluar. Komunikasi yang tersumbat melahirkan grup-grup baru di antara kita yang saling menyerang yang mana hal tersebut mengkerdilkan partai kita,” jelas Andi.
Andi menceritakan kondisi Golkar saat ini, di struktur partai itu jelas, semua bidang lengkap. Tinggal bagaimana mengoptimalkan potensi yang ada.
“Rapat plenopun saya pikir, menurut saya kenapa kita berperang lewat media, padahal seluruh informasi, kemampuan anak muda di luar vokal sedikit dianggap kubu ini kubu itu dan tidak diberikan ruang dan kesempatan,” terangnya.
“Saya tahun 1998, hampir seluruh pengurus partai semua dari asosiasi pengusaha pasti ada kader Golkar namun sekarang pada kabur karena dianggap sebagai sapi perah,” tegas Andi.
“Jangan berjalan di depan Jokowi karena Jokowi belum tentu mengikutimu, jangan berjalan dengan belakang Jokowi karena belum tentu Jokowi menuntun mu, tapi berjalannya disamping Jokowi sehingga dapat berjalan beriringan,” pesan Andi.
Pada kesempatan itu, Andi juga berpesan sejumlah persoalan. Pertama, pesannya, untuk menuju Indonesia adil dan makmur, yaitu membangun infrastruktur tidak boleh terhenti. Jika dilihat dan kita saksikan saat ini mungkin kecelakaan berkurang dan minimalis adalah tahun ini karena pembangunan infrastruktur.
“Kedua, sumber daya manusia. Maka, sekolah harus bagus kalau ini tidak ada akan repot. Siapapun ketua umumnya dalam munas maka ketua umum harus memperjuangkan hal ini,” ujar Andi.
Ketiga, berbicara UMKM, Indonesia sangat rendah sekali. Masyarakat lebih banyak belanja di minimarket.
“Kita sebagai kader Golkar, harus mendorong pembelian di masyarakat dan golkar harus mendorong karena infrastuktur golkar tidak ada yang bisa kalahkan,” pungkasnya. (Az)