Jelang Pilkada, Golkar Pertegas Lagi Pancasila Harga Mati
MALANG – DPD Partai Golkar Kota Malang menggelar Musyawarah Kelurahan (Muslur) di seluruh Kecamatan dalam rangka mencari kader politik di tiap Kecamatan. Langkah itu, sebagai proses politik di akar rumput di struktur kepenguruan Golkar Kota Malang.
Hal itu sebagai wujud untuk mensukseskan agenda Pilkada di Kota Malang, agar Partai Golkar tak pernah lelah terus bekerja untuk rakyat, khususnya untuk bertarung menghadapi pesta demokrasi pilkada serentak 2018 nanti.
Tak kalah pentingnya, partai Golkar ini akan senantiasa mengedapankan karya- kekaryaan bahwa tiada hari tanpa berkarya untuk kesejahteraan masyarakat Kota Malang. Di mana bagi Golkar, terus berpikir dan bergerak untuk menyerap kepentingan rakya.
Muslur Golkar Kecamatan Sukun adalah agenda pelaksanaan yang terakhir dari 57 Kelurahan se-Kota Malang. Pada kesempatan itu, dihadiri oleh Ketua DPD Golkar Kota Malang. Selain itu, hadir pula sesepuh dan pinisepuh Partai Golkar dari unsur KPPG dan AMPG.
“Muslur ini kegiatan rutin kita tiap kelurahan, yang bertujuan untuk mencari kader-kader di kecamatan sebagai kepanjangan tangan dari DPD Partai Golkar Kota Malang. Itu juga untuk mewujudkan perjuangan dan berbedah membangun Kota Malang,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang Sofwan Edy Jarwoko, Ahad (9/7/2017) kemarin.
Pada kesempatan itu Sofwan menyampaikan, bahwa bagi Partai Golkar, Pancasila adalah harga mati yang harus dijunjung tinggi tanpa henti. Karena Pancasila tidak boleh ditawar dan di otak atik lagi bagi bangsa ini.
“Sebagai wujud dalam pelaksanaan Muslur ini maka sebagai kader Partai Golkar, kita harus menguatkan nilai-nilai pancasila dan mengaplikasikanya di tengah masyarakat,” terangnya.
Menurut Sofwan, Partai Golkar merupakan Partai yang relegi, mandiri, modern dan menjunjung tinggi nilai-nilai kegotong royongan yang ada dan masih tertanam di tengah masyarakat.
“Karya-kekaryaan inilah yang menjadi kekuatan yang utama kita di negeri ini. Untuk itu, kita perlu menjaga nilai-nilai itu di tengah – tengah masyarakat sebagai pengabdian kader Partai Golkar bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita di Indonesia,” terangnya. (Suryadi)