JK Difitnah, KAHMI Jaya Melawan

logo KAHMI
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Tuduhan dan fitnahan yang dialamatkan kepada Wapres Jusuf Kalla (JK) mendapat perlawanan. Kali ini Korps Alumni Himpuna Mahasiswa Islam (KAHMI) DKI Jakarta ikut bersikap.
Dalam pernyataan sikapnya, KAHMI Jaya terlebih dahulu mengungkap 5 pihak yang telah memfitnah JK dan jaringan HMI.
“Yang pertama adalah Silvester Matutina saat berorasi di Mako Brimob, Depok. Pria ini menuduh JK sebagai pemecah belah persatuan dan aktor yang membuat negara Indonesia terpuruk,” demikian rilis diterima yang ditandatangani M Taufik dan Amin selaku Ketua dan Sekretaris KAHMI Jaya, Jumat (19/5/2017).
Langkah Jusuf Kalla mendukung Paslon Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017, kata Silvester, lebih karena untuk kepentingan golongan. Dengan dukungan tersebut, Jusuf Kalla dianggap berseberangan dengan Presiden Jokowi.
Pihak kedua, Mulyono Hadisubroto yang mengaku sebagai Koordinator Brigade Jokowi. Dalam pernyataan kepada Suara nasional (12/5/17), dia menyebut JK dengan jaringan HMI membuat intrik politik di lingkungan pemerintahan. Jaringan HMI Jusuf Kalla bisa menggembosi Jokowi di Pilpres 2019.
Lebih baik JK mengundurkan diri dari Wapres. Jaringan HMI JK bermain dalam memfitnah Ahok dalam tudingan menista agama. Pemerintah Jokowi diminta mewaspadai jaringan HMI JK karena bisa jadi menelikung di tengah jalan.
HMI ini punya operator di pemerintahan dan lapangan serta membuat isu-isu yang bisa menyudutkan Presiden Jokowi.
Pihak ketiga, Hasanudin Abdurakhman. Alumni UGM Jogja ini menuduh JK sebagai dalang kerusuhan SARA yang terjadi di Makassar puluhan tahun silam. Dalan Akun facebooknya, dia menulis bahwa JK telah memprovokasi massa Islam untuk menyerang umat Kristiani dan membakar sejumlah fasilitas gereja.
Pihak keempat, anggota DPR RI dari PDIP Adian Napitupulu. Dalam acara Refleksi Gerakan Mahasiswa 98 Melawan Kebangkitan Orde Baru di TIM, Cikini, menyebut Wapres JK seperti duri dalam pemerintahan. Dengan nada ancaman, meminta kepada JK agar jangan coba2 mengkhianati Presiden Jokowi.
Kelima, akun Twitter@LaskarCikeas. Dia pun menuding Wapres JK menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak diduga untuk mengatur vonis terhadap Ahok.
“Atas tudingan dan fitnah itu, KAHMI Jaya menyatakan bahwa pernyataan dan opini para pendukung Ahok ini sesungguhnya tidak berdasarkan data dan fakta alias fiksi dan halunisasi. Tulisan dan opini mereka ini sangat provokatif dan fitnah,” tulis pernyataan itu yang diteken Ketua KAHMI Jaya M Taufik dan Sektetaris M Amin, Jumat (19/5/2017).
Menurut KAHMI Jaya, mereka berupaya membangun framing media dan opini negatif kepada publik seolah-olah kondisi sosial politik sekarang pun diciptakan atau didalangi oleh JK dengan jejaring Alumni HMI dan HMI.
“Adalah sangat menyederhanakan persoalan seakan kemenangan Paslon Anies-Sandi dengan perolehan sekitar 58 persen suara pemilih karena faktor keterlibatan JK,” kata M Amin.
Atas dasar itu, Pengurus KAHMI Jaya menyatakan sikap. Pertama, mengecam pernyataan dan opini negatif tentang Wapres JK yang dibangun oleh para pendukung Ahok di atas.
Kedua, mengecam motif dan sikap para pendukung Ahok ini yang mengkambinghitamkan Wapres JK sebagai faktor kekalahan Paslon Ahok-Djarot. Padahal kekalahan Paslon Ahok-Djarot pada prinsipnya karena kelemahan dari kelompok pendukung Paslon Ahok-Djarot itu sendiri.
Ketiga, menuntut agar para pelaku pembentukan opini negatif dan fitnah terhadap Wapres JK menyatakan permintaan maaf secara tertulis kepada publik melalui minimal tiga media massa cetak nasional.
Keempat, jika para pelaku dimaksud tidak melaksanakan tuntutan pada butir 3 di atas, maka kami akan menempuh jalur hukum.
‘Kelima, menginstrusikan kepada segenap anggota KAHMI wilayah DKI Jaya agar dapat menahan diri, sambil menunggu perkembangan,” pungkasnya. (HMS)