Jokowi Sindir DPR, Firman Soebagyo: Sebaiknya Presiden tak Dengar Pembisiknya

 Jokowi Sindir DPR, Firman Soebagyo: Sebaiknya Presiden tak Dengar Pembisiknya

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Firman Soebagyo

JAKARTA, Lintasparlemen.Com – Presiden RI Joko Widodo menyindir lembaga DPR khususnya Badan Legislasi (Baleg) DPR RI untuk tidak terlalu produktif memproduksi undang-undang. Jokowi mempertanyakan tujuan DPR menghasilkan UU terlalu banyak.

Bagi Jokowi, yang terpenting bukanlah kuantitas undang-undang, melainkan kualitas undang-undang tersebut. Malah dengan tegas Jokowi mengatakan, “Jumlah 40, 50, untuk apa?” serang Jokowi.

Wakil Ketua Baleg Firman Soebagyo mempertanyakan sikap Jokowi yang meminta DPR untuk tidak terlalu banyak menghasilkan regulasi, dan fokus membuat UU yang berkualitas  saja.

Karena itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI meminta Jokowi tidak telalu percaya pembisiknya. Bahkan Sekjen Soksi ini mecurigai presiden bersikap seperti itu karena terlalu mendengarkan pembisiknya. Padahal, tujuan UU yang dibuat di DPR untuk kepentingan rakyat.

“Kami melihatnya, sebaiknya Pak Presiden Jokowi berkomunikasi dulu dengan DPR secara baik. Tidak melakukan komunikasi dengan cara begini dan jangan hanya mendengarkan pembisik di sekitarnya. Kita sudah tahu, banyak LSM di sekitar Presiden,” terang Firman pada Lintasparlemen.Com, Kamis (31/03).

Ketua Umum Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP), ini mengingatkan Jokowi bahwa jabatan Presiden dan DPR sama dan keduanya adalah lembaga tinggi negara.

Karena itu, sambung Firman, jika Presiden merasa ada masalah terkait penyusunan UU di DPR. Maka Presiden sebaiknya menjadwalkan rapat konsultasi dengan pimpinan DPR, pimpinan komisi, dan pimpinan alat kelengkapan dewan.

“Menurut saya, sebaiknya secara kelembagaan Presiden berkonsultasi dulu. Jangan sudah kita disepakati bersama-sama sebelumnya dalam prolegnas, eh berteriak-teriak di luar sana,” tandasnya. (Rifqi Mahdudi)

 

Facebook Comments Box